MEDAN – Kota Medan yang kini telah memasuki usia ke-435 tahun semakin memantapkan posisinya sebagai kota multikultural yang inklusif.
Dengan keberagaman suku, agama, dan budaya yang hidup berdampingan, Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas menegaskan komitmennya untuk menjadikan Medan sebagai kota yang "untuk semua masyarakat", tanpa terkecuali.
Hal ini disampaikan langsung oleh Rico Waas saat menjadi narasumber dalam program Kupas Tuntas TVRI, dalam sesi bertema "Refleksi Usia 435 Tahun Kota Medan: Medan Hebat Untuk Semua", pada Selasa (15/7/2025).
"Di masa kepemimpinan kami, Kota Medan harus menjadi kota yang lebih inklusif. Tidak hanya untuk yang kaya, tidak hanya untuk yang muda, tapi untuk semua. Dari berbagai latar belakang agama, suku, usia, dan status ekonomi," ujar Rico Waas tegas.
Menurut Rico, keberagaman yang dimiliki Medan adalah kemewahan kultural yang tidak dimiliki semua kota.
Kekayaan ini, katanya, harus menjadi fondasi kuat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan kualitas hidup warga.
"Kota Medan adalah miniatur Indonesia. Maka, pembangunannya juga harus mewakili semangat kebhinekaan. Semua warga punya hak yang sama terhadap ruang publik, pelayanan, dan pembangunan," ucapnya.
Ia menegaskan Pemko Medan berkomitmen untuk tidak meninggalkan satu pun lapisan masyarakat.
Prinsip keadilan sosial, kata dia, harus dirasakan di semua sektor, dari kesehatan, pendidikan, hingga infrastruktur.
Dalam dialog tersebut, Rico memaparkan sejumlah program strategis:
1. Atasi Banjir & Lingkungan
Normalisasi drainase, penambahan titik resapan, peningkatan ruang terbuka hijau, serta edukasi larangan buang sampah sembarangan.
2. Turunkan Pengangguran
Program Job Fair Pemko Medan bekerja sama dengan perusahaan swasta, disertai pelatihan keterampilan untuk masyarakat.
3. Perluas Akses Kesehatan
Implementasi Universal Health Coverage (UHC) Premium agar masyarakat menerima pelayanan kesehatan gratis dan berkualitas.
4. Perangi Narkoba
Kolaborasi dengan Forkopimda dan dorongan pembentukan BNN Kota Medan, termasuk program pencegahan berbasis lingkungan.
5. Atasi Kemacetan Kota
Pengembangan transportasi publik yang aman dan nyaman guna mendorong masyarakat meninggalkan kendaraan pribadi.
"Semua itu tidak akan berhasil tanpa data akurat. Karena itu kami fokus memperbaiki sistem pendataan agar semua program tepat sasaran," tambahnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Rajudin Sagala, menilai Wali Kota Medan telah menunjukkan kinerja positif meski baru menjabat selama lebih dari empat bulan.
"Terlihat jelas bahwa masyarakat mulai merasakan hasil kerja nyata dari Wali Kota Rico Waas," ujarnya.
Senada, anggota DPRD Kota Medan Afif Abdillah memuji program jemput bola adminduk yang memudahkan warga dalam mengurus dokumen kependudukan.
"Ini sangat membantu, karena data adminduk sangat krusial untuk mengakses layanan publik seperti BPJS," kata Afif.*