Beberapa upaya swadaya sempat dilakukan warga. Salah satunya adalah penimbunan jalan menggunakan sirtu yang pernah diinisiasi oleh tokoh masyarakat, Gunawan Hasibuan.
Namun, langkah tersebut bersifat sementara dan belum menyelesaikan persoalan secara menyeluruh.
Kini, masyarakat berharap kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan untuk memberikan perhatian serius dan solusi jangka panjang.
"Kalau jalannya seperti ini, orang pikir seribu kali mau datang. Padahal tempat kita indah, cocok untuk wisata," tambah Zainal, sambil menatap hamparan bukit yang memudar pesonanya di balik debu dan lumpur.
Meski lelah menunggu, warga tetap bertekad menjaga semangat gotong royong, memperbaiki apa yang bisa mereka jangkau.
Harapan tetap tumbuh di tengah keterbatasan, bahwa suatu hari nanti, jalan berlubang ini akan menjadi jalan pembuka kemajuan.*