BREAKING NEWS
Sabtu, 18 Oktober 2025

Kilang Balongan Siap Produksi Bioavtur dari Minyak Jelantah, Uji Coba Dimulai 2026

Abyadi Siregar - Sabtu, 18 Oktober 2025 11:58 WIB
Kilang Balongan Siap Produksi Bioavtur dari Minyak Jelantah, Uji Coba Dimulai 2026
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAWA BARAT– Refinery Unit (RU) VI PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) atau Kilang Balongan menargetkan uji coba produksi bioavtur (Sustainable Aviation Fuel/SAF) berbahan minyak jelantah (Used Cooking Oil/UCO) pada Maret 2026.

Langkah ini menjadi kelanjutan dari keberhasilan Kilang RU IV Cilacap, yang telah lebih dulu memproduksi avtur ramah lingkungan dari bahan serupa dan bahkan telah memasok SAF untuk penerbangan komersial Pelita Air rute Jakarta–Denpasar sejak pertengahan Agustus 2025.

Manager Engineering & Development Kilang Balongan, Hadi Siswanto, mengungkapkan pengembangan SAF telah berlangsung sejak 2020–2022, dimulai dengan kajian pencampuran avtur menggunakan Refined, Bleached, and Deodorized Palm Kernel Oil (RBDPKO) sebanyak 3 persen.

Baca Juga:

"Pada akhir 2022, kami berhasil melakukan uji coba dengan RBDPKO. Belakangan, uji coba dengan used cooking oil juga sukses dilakukan di Cilacap. Sekarang, kami sedang menyiapkan konfigurasi produksi di Balongan," ujar Hadi saat ditemui di Kilang Balongan, Jumat (17/10).

Kilang Balongan memiliki total kapasitas input 150 Million Barrel Steam Day (MBSD), dengan produksi avtur campuran minyak jelantah yang akan dijalankan melalui unit Kero-HTU berkapasitas 15 MBSD.

"Rencana untuk SAF dilakukan di Kero-HTU. Kapasitasnya sekitar 10 ribu barel per hari, di mana sekitar 9.500 barel merupakan avtur, dan sisanya menjadi gas serta nafta," jelasnya.

Hadi menambahkan, tim teknis kini tengah menyelesaikan studi detail engineering, dengan target tahap konstruksi dimulai Januari 2026, dan uji coba produksi berlangsung pada Maret atau April 2026.

Investasi proyek ini dinilai relatif kecil, sekitar Rp2 miliar, hanya untuk penambahan pipa dan vessel, karena sebagian besar infrastruktur sudah tersedia.


"Tidak sampai Rp2 miliar. Kami hanya membeli vessel jadi, menyiapkan pondasi, dan instalasi pipa. Jauh lebih efisien dibanding pembangunan baru," katanya.

Sebelumnya, Pertamina menandatangani komitmen replikasi proyek Used Cooking Oil to Sustainable Aviation Fuel (USAF) yang dikembangkan di Kilang Cilacap, dan kini diperluas ke Kilang Dumai serta Balongan.

Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman, menegaskan bahwa proyek USAF merupakan langkah strategis Pertamina Group dalam mendorong transisi energi nasional menuju energi rendah karbon yang berkelanjutan.

"Project USAF adalah bukti nyata komitmen kami menjaga ketahanan energi nasional sekaligus memperkuat portofolio energi hijau," ujar Taufik.

Jejak pengembangan SAF oleh Pertamina telah dimulai sejak 2020. Saat itu, KPI melalui Kilang Cilacap berhasil memproduksi Bioavtur J2.4 dari Palm Kernel Oil, yang kemudian digunakan dalam penerbangan uji coba pesawat CN-235.

Produksi SAF ini juga melibatkan kolaborasi teknologi dan sertifikasi, mulai dari pengembangan katalis bersama Pertamina Technology Innovation, manufaktur oleh PT Katalis Sinergi Indonesia, hingga sertifikasi keberlanjutan ISCC EU dan CORSIA.

Dengan langkah ini, Kilang Balongan diharapkan menjadi pilar baru dalam mendukung program transisi energi bersih sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional berbasis sumber daya dalam negeri.*

(kp/M/006)

Editor
: Mutiara
0 komentar
Tags
beritaTerkait
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru