SURAKARTA – Relawan Anies-Muhaimin dan PDIP Deklarasikan Cap Jempol Darah sebagai Bentuk Perlawanan Terhadap Kecurangan Pemilu
Sejumlah relawan gabungan pendukung Anies-Muhaimin (AMIN) dan pendukung PDI Perjuangan (PDIP) menggelar deklarasi cap jempol darah sebagai tanda solidaritas dalam mendukung hak angket terkait dugaan kecurangan dalam Pemilu. Dalam aksi protes yang digelar pada hari Minggu, para relawan tersebut mengekspresikan kekecewaan mereka terhadap kecurangan yang terjadi dalam proses demokrasi.
Dalam serangkaian protes yang digelar, relawan Mega-AMIN yang merupakan pendukung Anies-Muhaimin dan relawan PDIP menunjukkan keberaniannya dengan menyatakan perlawanan terhadap kecurangan yang terjadi. Tindakan mereka, yang ditandai dengan cap jempol darah di tulisan AMIN, menjadi simbol perlawanan terhadap upaya-upaya yang mengganggu integritas demokrasi.
Para relawan ini tidak hanya menyuarakan protes, tetapi juga menyerukan gerakan masif di setiap daerah sebagai bentuk solidaritas dalam memperjuangkan hak angket dan menolak segala bentuk kecurangan dalam proses demokrasi. Mereka secara tegas juga menolak kemungkinan Prabowo-Gibran menjadi kepala negara, menyatakan sikap yang bulat terhadap kepentingan demokrasi yang adil dan transparan.
Deklarasi ini menunjukkan semangat kebersamaan dan tekad untuk melawan segala bentuk penyelewengan dalam sistem demokrasi. Dengan menggunakan simbol cap jempol darah, para relawan mengingatkan bahwa hak-hak rakyat harus dihormati dan dilindungi, serta menegaskan bahwa mereka siap bertindak untuk memperjuangkan keadilan dan kebenaran dalam proses demokrasi di Indonesia.