
Kemenlu: Ada WNI Terjaring Razia Imigrasi di Pabrik Hyundai AS
JAKARTA Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia mengonfirmasi adanya seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditangkap dala
Nasional
JAKARTA –Cagub Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, membuka secara resmi pameran seni bertajuk Pelukis Istimewa: Tetap Berjuang dalam Keterbatasan di 75 Gallery, Mampang, Jakarta, pada Selasa (5/11). Pameran ini menampilkan karya seni lukisan dari penyandang disabilitas yang menunjukkan ekspresi luar biasa melalui goresan kuas dan warna. Kegiatan ini bukan hanya sebagai apresiasi terhadap seni, tetapi juga sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemberdayaan penyandang disabilitas di Jakarta.
Setelah melakukan peresmian pembukaan pameran, Pramono Anung ikut memberikan kontribusi personal dengan mencorat-coret kanvas, menandakan keseriusannya dalam mendukung inisiatif pemberdayaan para pelukis disabilitas. Lukisan yang ia buat kemudian dilanjutkan oleh salah satu pelukis disabilitas, menciptakan sebuah kolaborasi yang mencerminkan semangat perjuangan dan kesetaraan.
Membeli Lima Lukisan Karya Disabilitas
Baca Juga:
Selain membuka acara, Pramono juga mengungkapkan rasa kagumnya terhadap hasil karya yang dipamerkan, dan ia memutuskan untuk membeli lima lukisan karya penyandang disabilitas. Keputusan ini ia buat setelah berdiskusi dengan anaknya, Dila. Menurut Pram, pemilihan lukisan-lukisan ini bukan hanya untuk mendukung seni, tetapi juga untuk memberi apresiasi terhadap potensi luar biasa yang dimiliki oleh pelukis disabilitas.
“Kenapa saya membeli lukisan-lukisan ini? Karena saya memang penggemar lukisan sejak lama, sudah lebih dari 25 tahun. Ini adalah bentuk apresiasi saya terhadap karya-karya mereka,” kata Pram dengan penuh antusiasme.
Baca Juga:
Ia mengungkapkan, bahwa selama ini ia tidak pernah mengungkapkan minatnya terhadap lukisan secara terbuka. Namun, ia merasa bahwa pameran ini sangat istimewa karena dapat memberikan ruang ekspresi kepada para penyandang disabilitas. Pram menyebutkan bahwa keindahan yang terlihat dalam karya mereka bukan hanya terletak pada goresan kuas, tetapi juga pada kedalaman inspirasi yang dituangkan dalam setiap warna dan detail.
Seni Sebagai Ekspresi dan Terapi Bagi Penyandang Disabilitas
Bagi Pram, seni lukis adalah salah satu cara penyandang disabilitas untuk menyalurkan ekspresi diri mereka. Dalam pameran ini, ia bertemu dengan beberapa pelukis yang menceritakan proses melukis mereka. Salah satunya adalah seorang pelukis yang hanya membutuhkan waktu satu jam untuk menyelesaikan satu lukisan. Pram pun sangat terkesan dengan cerita tersebut.
“Saya bertanya pada seorang pelukis, berapa lama dia melukis? Ternyata tidak lebih dari satu jam, dan lukisannya sudah selesai. Setelah itu, dia meninggalkannya begitu saja, dan melukis lagi keesokan harinya. Ini menunjukkan bahwa melukis bagi mereka adalah cara untuk mengekspresikan diri dengan bebas dan penuh semangat,” ujar Pram.
Menurut Pram, selain menjadi ekspresi diri, melukis bagi penyandang disabilitas juga berfungsi sebagai bentuk terapi untuk mengatasi keterbatasan fisik maupun mental. Oleh karena itu, ia menilai sangat penting untuk terus menyediakan ruang-ruang kreatif seperti ini bagi mereka.
Kebutuhan Infrastruktur dan Dukungan Pemerintah
Pramono Anung juga menyoroti pentingnya fasilitas yang mendukung perkembangan potensi penyandang disabilitas, baik dalam aspek pendidikan formal maupun non-formal. Ia mengungkapkan bahwa di Jakarta terdapat sekitar 44 ribu penyandang disabilitas, dan banyak di antara mereka yang membutuhkan ruang untuk mengembangkan diri, terutama dalam bidang non-akademik seperti seni dan olahraga.
“Penyandang disabilitas membutuhkan wadah untuk mengekspresikan dirinya. Dan untuk itu, kita perlu lebih banyak fasilitas yang mendukung mereka. Tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga di bidang-bidang lain seperti seni, olahraga, dan keterampilan lainnya,” kata Pram.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya peran negara dalam mendukung penyandang disabilitas, dan mengungkapkan bahwa Jakarta sudah memiliki kartu disabilitas yang memberikan kemudahan bagi keluarga penyandang disabilitas. Namun, distribusi dan implementasi kartu ini masih perlu diperbaiki agar lebih efektif dalam memberikan manfaat kepada mereka yang membutuhkan.
Pentingnya Kolaborasi dan Dukungan Masyarakat
Pramono Anung menilai bahwa masyarakat harus berkolaborasi dengan pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung penyandang disabilitas. Dalam hal ini, ia menyebutkan bahwa setiap warga Jakarta, terutama yang memiliki keluarga penyandang disabilitas, perlu mendapatkan dukungan baik dari pemerintah maupun sektor swasta untuk menciptakan ekosistem yang lebih ramah bagi penyandang disabilitas.
“Pemerintah harus hadir dalam memberikan fasilitasi dan dukungan kepada mereka. Tetapi kita juga membutuhkan kolaborasi dari masyarakat, sektor swasta, dan pihak-pihak lain yang peduli dengan nasib penyandang disabilitas,” tambahnya.
Dengan fokus pada pemberdayaan, Pramono berharap bahwa para penyandang disabilitas di Jakarta dapat merasakan kemajuan yang signifikan dalam hal akses terhadap fasilitas dan peluang untuk berkembang. Ia juga berjanji akan terus mendukung program-program yang memberikan ruang bagi mereka untuk berkarya dan berprestasi, baik di bidang seni maupun bidang lainnya.
Pameran yang Menginspirasi
Pameran Pelukis Istimewa: Tetap Berjuang dalam Keterbatasan di 75 Gallery ini memberikan gambaran yang sangat positif tentang potensi penyandang disabilitas. Lewat karya seni yang penuh makna dan ekspresi, mereka menunjukkan bahwa keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk menciptakan sesuatu yang luar biasa. Pameran ini, yang melibatkan 55 lukisan karya penyandang disabilitas, membuktikan bahwa seni adalah salah satu cara terbaik untuk memberikan suara kepada mereka, sekaligus membuka mata masyarakat akan potensi besar yang ada pada mereka.
Dengan dukungan terus menerus, baik dari pemerintah maupun masyarakat, para penyandang disabilitas dapat lebih mudah menyalurkan kreativitas mereka dan mewujudkan potensi yang ada dalam diri mereka. Sebagai Cagub Jakarta, Pramono Anung berkomitmen untuk memperjuangkan nasib penyandang disabilitas dan memastikan bahwa mereka mendapatkan kesempatan yang setara dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk seni, pendidikan, dan pekerjaan.
(N/014)
JAKARTA Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia mengonfirmasi adanya seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditangkap dala
NasionalMEDAN Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, menginstruksikan langkah darurat menyusul penangkapan ratusan warga negaranya dalam operasi
InternasionalJAKARTA Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung angkat suara terkait tunjangan perumahan anggota DPRD DKI yang mencapai Rp70,4 juta per bulan
PemerintahanJAKARTA Anggota DPR RI Komisi IX sekaligus selebriti, Rieke Diah Pitaloka, buka suara terkait isu gaji dan tunjangan yang diterima oleh
PolitikMEDAN Harga emas batangan yang dipasarkan oleh Pegadaian kembali mengalami kenaikan pada Minggu (7/9/2025).Tiga merek emas populer yakni
EkonomiTUBAN Sebuah video yang memperlihatkan ribuan buruh PT Gudang Garam Tbk tengah melakukan momen perpisahan ramai beredar di media sosial.
EkonomiJAKARTA Penyanyi senior Dewi Gita secara terbuka mengungkap pengalamannya menjalani operasi plastik dan alasan mengapa kini ia tidak lag
EntertainmentMEDAN Chat atau obrolan melalui aplikasi pesan instan seperti WhatsApp telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan seharihari m
Sains & TeknologiMEDAN Harga sejumlah komoditas pangan strategis mengalami fluktuasi pada Minggu pagi (7/9/2025), berdasarkan data panel harga Badan Pang
EkonomiMEDAN Kecantikan adalah konsep universal, namun standar dan persepsinya sangat dipengaruhi oleh budaya, sejarah, dan nilainilai sosial
Seni dan Budaya