BREAKING NEWS
Senin, 16 Juni 2025

Krisis atau Evolusi? Tergerus Kendala Operasional, 16 Kampus di Sumut Tutup dalam Dua Tahun

Adelia Syafitri - Jumat, 04 April 2025 20:51 WIB
328 view
Krisis atau Evolusi? Tergerus Kendala Operasional, 16 Kampus di Sumut Tutup dalam Dua Tahun
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Sumut, Saiful Anwar Matondang (kemeja batik).
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN -Dalam dua tahun terakhir, dunia pendidikan tinggi di Sumatera Utara (Sumut) menghadapi dinamika signifikan.

Sebanyak 16 kampus terpaksa menutup operasional akibat berbagai kendala, namun di balik tantangan tersebut, muncul strategi baru: penggabungan institusi.

Baca Juga:

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Sumut, Saiful Anwar Matondang, mengungkapkan bahwa strategi penggabungan kampus terbukti menjadi langkah efektif untuk mempertahankan eksistensi sekaligus meningkatkan daya saing perguruan tinggi di daerah ini.

"Proses penggabungan ini bisa dilakukan dalam satu yayasan maupun antar yayasan dengan sistem alih kelola," ujar Saiful, Jumat (4/4/2025).

Baca Juga:

10 Universitas Baru dari Proses Peleburan

Sejak 2022 hingga 2024, tercatat sebanyak 10 universitas baru lahir dari proses peleburan institusi pendidikan.

Salah satu contoh sukses adalah Universitas Murni Teguh, hasil penggabungan antara Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Murni Teguh di Deli Serdang dan Sekolah Tinggi Akuntansi dan Manajemen Indonesia (STAMI) di Pematangsiantar.

Contoh lainnya adalah penggabungan Akademi Kebidanan dan Akademi Keperawatan yang kini menjadi Institut Wirahusada, mencerminkan arah baru pendidikan tinggi yang lebih terintegrasi dan fokus.

Kampus Menyusut, Prodi Bertambah

Meski jumlah institusi menurun dari 206 kampus pada 2022 menjadi 190 kampus pada 2024, tren positif terlihat dari sisi program studi (prodi) yang justru meningkat.

"Kalau universitas justru bertambah, yang berkurang itu sekolah tinggi dan akademi," jelas Saiful.

Ia menambahkan bahwa jumlah program studi mengalami peningkatan signifikan.

Hal ini menunjukkan bahwa kualitas dan keragaman pilihan pendidikan justru semakin berkembang, meskipun secara kuantitas jumlah institusi menyusut.

Harapan untuk Pendidikan Tinggi Sumut

LLDikti berharap strategi penggabungan ini dapat memperkuat pondasi pendidikan tinggi di Sumut, sehingga tetap mampu menghadapi tantangan zaman dan memberi layanan pendidikan yang unggul bagi generasi muda.

Dengan arah kebijakan yang adaptif, Sumatera Utara berpeluang menjadi wilayah dengan sistem pendidikan tinggi yang lebih efisien, terintegrasi, dan berkualitas.

(mi/a)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Bobby Nasution Bangun SMA Plus di Nias, Targetkan Setara Sekolah Unggulan Sumut
Sekolah 5 Hari Tuai Pro-Kontra, Bobby Nasution: Sekolah Bukan Tempat Penitipan Anak!
Rencana Sekolah 5 Hari di Sumut Dikritik DPRD: “Belum Matang, Bisa Timbulkan Risiko Baru”
Disdik Sumut Terapkan Sekolah 5 Hari Mulai Tahun Ajaran Baru 2025/2026
Pemangkasan Hari Belajar di SMA/SMK Sumut Potensil Bermasalah, Perlu Evaluasi Nasional
Dua Kali Mangkir RDP, DPRD Sumut Minta Kadis Pendidikan Cepat Beradaptasi
komentar
beritaTerbaru