
Ketua KPK Tanggapi Khofifah Batal Diperiksa: Penjadwalan Ulang Akan Dilakukan
JAKARTA Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto menegaskan bahwa Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, tetap a
Hukum dan KriminalYOGYAKARTA -Dalam langkah besar menuju transformasi pendidikan digital, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengumumkan bahwa mata pelajaran Koding dan Artificial Intelligence (AI) akan mulai diajarkan di sekolah-sekolah Indonesia mulai tahun ajaran 2025/2026.
Dalam sambutannya pada acara Tular Nalar Summit 2025 di Auditorium MMTC Yogyakarta, Kamis (26/6), Mu'ti menjelaskan bahwa pelajaran Koding dan AI akan menjadi mata pelajaran pilihan bagi siswa mulai dari kelas 5 SD hingga SMA.
"Mulai semester ganjil tahun 2025/2026, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan mengajarkan koding dan kecerdasan artificial sebagai mata pelajaran pilihan yang diajarkan mulai kelas 5 Sekolah Dasar sampai tingkat SMP dan SLTA," ujar Mu'ti.
Baca Juga:
Teknologi dengan Penuh Keadaban
Mu'ti menekankan bahwa kebijakan ini tidak hanya untuk meningkatkan kompetensi digital anak-anak, tetapi juga untuk menanamkan nilai kesadaran dan keadaban digital.
Baca Juga:
"Ini merupakan satu jawaban kami terhadap bagaimana anak-anak kita memiliki kemampuan digital dan juga memiliki kesadaran akan pentingnya teknologi digital, sekaligus memberikan kepada mereka nilai-nilai utama dan kesadaran untuk menggunakan teknologi itu dengan penuh keadaban," jelasnya.
Hadapi Tantangan Era Digital
Mu'ti menyoroti bahwa di era digital, teknologi sering disalahgunakan untuk menyebar disinformasi dan provokasi.
"Sebagian masyarakat menyalahgunakan teknologi itu justru untuk menyampaikan disinformasi, bahkan informasi-informasi yang menyesatkan. Dan informasi yang kadang-kadang memicu berbagai macam kegaduhan di masyarakat," ujarnya.
Bangun Kesalehan Digital
Mu'ti menekankan pentingnya membangun kesalehan digital di kalangan pelajar dan masyarakat luas. Ia menilai forum seperti Tular Nalar Summit sangat relevan dengan upaya ini.
"Pertama, kompetensi yang diperlukan untuk menjadi pengguna teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari. Yang kedua, mereka memiliki literasi digital yang memungkinkan mereka untuk mampu melakukan telaah, memilah, dan memilih mana informasi yang bermakna dan mana informasi yang keliru," ungkap Mu'ti.
Mu'ti juga mengajak masyarakat menyebarkan konten positif dan membangun ruang digital yang sehat dan bermakna.*
(kp/j006)
JAKARTA Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto menegaskan bahwa Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, tetap a
Hukum dan KriminalMEDAN Manajemen PSMS Medan terus melakukan langkah konkret menjelang persiapan musim kompetisi 20252026. Hari ini, mereka melakukan aud
OlahragaJAKARTA Mahkamah Konstitusi (MK) secara resmi memutuskan untuk memisahkan pelaksanaan pemilu nasional dan pemilu daerah/lokal demi menja
PolitikJAKARTA Suasana peresmian proyek energi terbarukan yang tersebar di 15 provinsi Indonesia, termasuk Papua Selatan, mendadak cair dan pen
PolitikMEDAN Tim gabungan yang terdiri dari Bea dan Cukai, Karantina, Pol Airud, TNI, BAIS, Dinas Perdagangan, serta Kejaksaan berhasil menggag
Hukum dan KriminalMATARAM Keberhasilan proses evakuasi jenazah pendaki asal Brasil di Gunung Rinjani tak hanya mencerminkan sinergitas lintas sektor, namu
NasionalJAKARTA Ketua Dewan Pimpinan Pusat Forum Masyarakat Desa (DPP FORMADES), Irwan Alimuddin Batubara, S.Sos., menyampaikan ucapan selamat a
KomunitasSOLO Presiden ke7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), akhirnya buka suara menanggapi isu yang menyebut dirinya tengah mengalami s
NasionalASAHAN Duka mendalam menyelimuti keluarga Azwar, seorang warga Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, yang tewas di Kamboja setelah diduga me
PeristiwaPADANGSIDIMPUAN Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padangsidimpuan kembali melaksanakan giat penegakan Peraturan Daerah (Perda)
Hukum dan Kriminal