
Dokter Tifa Teliti Masa Lalu Jokowi, Siap Rilis Buku “Jokowi’s Dark Life”
JAKARTA Pegiat media sosial sekaligus dokter, Tifauzia Tyassuma atau yang dikenal sebagai Dokter Tifa, mengaku tengah melakukan peneliti
NasionalJAKARTA – Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan kurikulum kecerdasan buatan (AI) untuk diterapkan secara bertahap di jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Langkah ini bertujuan untuk memperkenalkan AI kepada siswa sejak dini dan memanfaatkan teknologi ini sebagai alat bantu untuk membangun karakter serta kemampuan berpikir kritis, bukan untuk menggantikan peran guru.
Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikdasmen, Yudhistira Nugraha, menjelaskan bahwa AI akan digunakan sebagai pendamping untuk mendukung proses pembelajaran yang lebih efektif.
"Mungkin teman-teman dulu belajar matematika, dilarang sama guru pakai kalkulator. Tapi kita tidak bisa membendungnya. Tapi bagaimana kita menggunakan pemanfaatan teknologi itu secara wise, secara benar, secara etis," ujar Yudhis saat ditemui di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2025).
Yudhis menjelaskan bahwa pemerintah melalui Kemendikdasmen sedang mempersiapkan pelatihan coding dan AI yang nantinya akan menjadi bagian dari kurikulum pendidikan di sekolah.
Pembelajaran AI akan diajarkan secara bertahap, mulai dari tingkat dasar seperti literasi dan critical thinking, hingga ke tingkat lanjutan seperti pengembangan solusi berbasis AI di jenjang SMA dan SMK.
"Basic-nya adalah memahami. Jadi istilahnya menggunakan, memahami, kemudian menerapkan sampai mengembangkan," katanya. Ia mengungkapkan ada empat tahapan pembelajaran AI, yaitu:
- Menemukan AI sebagai solusi
- Memahami dan berpikir kritis
- Menerapkan AI secara etis
- Mengembangkan AI untuk kebutuhan tertentu
Meskipun sudah ada rancangan pembelajaran AI, Yudhis menegaskan bahwa regulasi resmi terkait dengan kurikulum AI masih menunggu arahan lebih lanjut dari Kemendikdasmen.
"Kalau aturan terkait dengan AI itu nanti kita tunggu dari kementerian pendidikan," ucapnya.
Ketua Tim Pelaksana Dewan TIK Nasional (WANTIKNAS), Ilham Habibie, juga memberikan pendapatnya terkait pentingnya pengenalan AI di sekolah.
Menurutnya, pengenalan AI dapat meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia, yang saat ini sangat dibutuhkan untuk menghadapi era teknologi.
"Jangan kita melihat AI hanya sebagai mesin yang lebih cepat dan lebih pintar jawab, tapi itu juga bisa membantu kita dalam banyak hal yang lain," kata Ilham.
Ia menambahkan bahwa AI bisa berfungsi seperti asisten pribadi atau co-pilot, yang dapat membantu manusia dalam banyak tugas kompleks, serupa dengan dua pilot yang mengendalikan pesawat.
Ilham juga mengingatkan agar masyarakat tidak khawatir tentang kesiapan ekosistem Indonesia dalam menerima kurikulum AI.
"Saya kira kekhawatiran tentang kesiapan ekosistem Indonesia dalam menerima kurikulum AI terlalu berlebihan. Ini tidak berarti menggantikan anak untuk belajar dengan AI, tetapi mengerti bagaimana kita menggunakan AI," pungkasnya.
Dengan pengenalan AI yang direncanakan dalam kurikulum pendidikan, pemerintah berharap agar teknologi ini bisa menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan mendukung perkembangan keterampilan abad 21 bagi siswa.
Selain itu, integrasi teknologi dalam pendidikan diharapkan dapat memperkuat literasi digital yang akan sangat dibutuhkan di masa depan.*
(kp/a008)
JAKARTA Pegiat media sosial sekaligus dokter, Tifauzia Tyassuma atau yang dikenal sebagai Dokter Tifa, mengaku tengah melakukan peneliti
NasionalJAKARTA Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, kembali menyoroti keaslian ijazah Presiden ke7 RI, Joko Widodo. adsenseDalam p
Hukum dan KriminalJAKARTA Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia buka suara terkait polemik rencana pemerintah menerapkan campuran
EkonomiJAKARTA Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, menyatakan dukungannya terhadap sikap
EkonomiJAKARTA Pelatih asal Korea Selatan, Shin Taeyong, secara tegas membantah kabar yang menyebut dirinya akan kembali melatih Timnas Indone
OlahragaJAKARTA Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makar
Hukum dan KriminalJAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan menghormati proses hukum yang tengah berlangsung terkait permintaan 57 mantan pega
Hukum dan KriminalJAKARTA Kejaksaan Agung (Kejagung) membuka opsi untuk menyidangkan tersangka kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang,
Hukum dan KriminalJAKARTA Kabar gembira bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang selama ini kesulitan mendapatkan rumah subsidi karena terkendala
EkonomiJAKARTA Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Keuangan telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp192 triliun untuk s
Ekonomi