BREAKING NEWS
Kamis, 16 Oktober 2025

Sekolah Rakyat Terapkan Kurikulum MEME: Belajar Lebih Fleksibel, Disesuaikan Kebutuhan Siswa

Adelia Syafitri - Sabtu, 23 Agustus 2025 15:57 WIB
Sekolah Rakyat Terapkan Kurikulum MEME: Belajar Lebih Fleksibel, Disesuaikan Kebutuhan Siswa
Presiden RI Prabowo Subianto dan siswa Sekolah Rakyat dalam acara agenda pembekalan guru dan kepala Sekolah Rakyat yang digelar di JIEXpo Kemayoran, Jakarta, pada Jumat, 22 Agustus 2025. (foto: sekretariat.kabinet/ig)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, menjelaskan penerapan sistem Multi Entry Multi Exit (MEME) dalam kurikulum Sekolah Rakyat (SR) sebagai terobosan dalam dunia pendidikan Indonesia.

Sistem ini memungkinkan siswa memiliki keleluasaan dalam memilih cara belajar, waktu, serta modul pendidikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Hal tersebut disampaikan Mu'ti dalam agenda pembekalan guru dan kepala Sekolah Rakyat yang digelar di JIEXpo Kemayoran, Jakarta, pada Jumat, 22 Agustus 2025.

"Murid dapat masuk dan menyelesaikan program pendidikan sesuai kebutuhan pribadi, sosial, atau pekerjaan mereka. Inilah yang saya kira berbeda dengan sekolah konvensional," tutur Mu'ti.

Kurikulum MEME memungkinkan siswa untuk belajar berdasarkan kecepatan dan gaya belajar individu.

Mu'ti menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk menjamin pengalaman pendidikan yang inklusif, fleksibel, dan adaptif terhadap tantangan zaman.

"Beberapa modul sudah kita siapkan agar siswa yang belajar cepat juga bisa lulus lebih cepat," tambahnya.

Selain menitikberatkan pada kebutuhan siswa, Mu'ti juga menekankan pentingnya peran guru dalam sistem ini.

Para pendidik di Sekolah Rakyat dituntut untuk merancang materi pembelajaran yang fleksibel dan berpusat pada siswa, serta mampu membimbing murid secara personal.

"Guru harus mampu mengadaptasi materi pembelajaran sesuai dengan karakter dan kebutuhan murid, serta mendampingi mereka dalam proses belajar," tegasnya.

Mu'ti menyebut bahwa pendekatan ini menggunakan sistem "mastery learning" atau pembelajaran tuntas, dengan pengelolaan kurikulum tailor-made, yakni disusun sesuai dengan target dan kebutuhan masing-masing siswa.

Dalam kesempatan terpisah, Presiden Republik Indonesia ke-8, Prabowo Subianto, menyampaikan apresiasi atas perkembangan pesat Sekolah Rakyat.

Editor
: Abyadi Siregar
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru