BREAKING NEWS
Minggu, 05 Oktober 2025

Kuota Beasiswa LPDP 2026 Dipangkas, Meski Pendaftar Makin Membludak: Ada Apa?

Abyadi Siregar - Sabtu, 04 Oktober 2025 19:52 WIB
Kuota Beasiswa LPDP 2026 Dipangkas, Meski Pendaftar Makin Membludak: Ada Apa?
Ilustrasi beasiswa LPDP. (Foto: iStockphoto)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Pemerintah resmi mengumumkan pembatasan kuota penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk tahun 2025 dan 2026.

Langkah ini diambil guna menyesuaikan anggaran yang ada sekaligus mengarahkan beasiswa agar lebih fokus pada pengembangan sumber daya manusia di bidang Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM).

Pelaksana Tugas Direktur Utama LPDP, Sudarto, menjelaskan, pada 2025 jumlah pendaftar beasiswa LPDP mencapai 78.000 orang, namun yang dapat diterima hanya sekitar 4.000 awardee.

Baca Juga:

"Seiring peningkatan pendaftar yang sangat tajam, kami terpaksa membatasi jumlah penerima agar pengelolaan dana dapat berjalan berkelanjutan," ujar Sudarto, Rabu (17/9).

Data historis menunjukkan tren peningkatan pendaftar, dari 33.396 orang pada 2023 dengan 9.358 orang lolos, menjadi 52.842 pendaftar pada 2024 dengan penerimaan menurun menjadi 8.592 orang.

Tahun ini, hingga akhir Agustus, pendaftar sudah mencapai 78.588 orang, dengan seleksi tahap pertama telah menghasilkan 1.492 orang yang lolos.

Pembatasan kuota ini bukan tanpa alasan. Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendikti Saintek) Stella Christie menegaskan, kebijakan ini bertujuan agar program beasiswa LPDP lebih terfokus pada bidang yang menjadi kebutuhan strategis nasional, khususnya STEM.

"Membatasi bukan berarti mengurangi, tapi menstrategiskan agar dana yang terbatas dapat digunakan secara efektif," ujarnya, Jumat (26/9).

Senada dengan itu, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Brian Yuliarto menegaskan bahwa 80 persen kuota beasiswa LPDP akan dialokasikan untuk bidang STEM yang dibagi menjadi riset fundamental dan terapan.

"Sisanya akan mendukung pengembangan industrialisasi nasional," tambah Brian dalam pernyataannya, Senin (28/7).

Transformasi kebijakan ini juga dirancang agar beasiswa LPDP tidak hanya berfungsi sebagai akses pendidikan tinggi, tetapi menjadi instrumen penggerak pembangunan industri strategis nasional.

Brian mengusulkan lima pilar utama dalam reformulasi skema beasiswa berdasarkan Resource Orchestration Theory (ROT), meliputi penyesuaian bidang studi dengan industri prioritas, peningkatan penerima beasiswa dari perguruan tinggi kelas dunia, pengalokasian tematik, sinergi lulusan, dan pemanfaatan alumni untuk kontribusi ekonomi nasional hingga 2045.

Editor
: Raman Krisna
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Menteri Haji Ungkap Dugaan Kebocoran Anggaran Haji Rp5 Triliun, Minta KPK Telusuri
Luhut: Kemenkeu Tak Perlu Ambil Anggaran MBG yang Tak Terserap
Rp 1,6 Miliar untuk Rumah Dinas? Sang Perubahan Geruduk Kantor Bupati Tapsel!
Dari Reimburse ke Dana di Awal, Program Makan Bergizi Gratis Makin Lancar
Laporan Anggaran OPD Nias Selatan Sempat Tampil di Situs Resmi, Kini Raib: Apa yang Disembunyikan?
Purbaya Ngaku Nyaris "Dipukuli" Bupati Gegara Dana Transfer Daerah Dipangkas
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru