BREAKING NEWS
Selasa, 14 Oktober 2025

Pemprov Sumut Siap Bangun 5 Sekolah Rakyat Lagi pada 2026, Target Entaskan Kemiskinan Lewat Pendidikan

Abyadi Siregar - Senin, 13 Oktober 2025 22:21 WIB
Pemprov Sumut Siap Bangun 5 Sekolah Rakyat Lagi pada 2026, Target Entaskan Kemiskinan Lewat Pendidikan
Kepala Dinsos Asren Nasution menjelaskan program Sekolah Rakyat, dalam Konferensi Pers yang difasilitasi Dinas Kominfo Sumut, di Lobby Dekranasda, Kantor Gubsu, Jl. Pangeran Diponegoro No. 30 Medan, Senin (13/10/2025). (foto: Diskominfo Sumut / YT Hariono
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) terus mempercepat pembangunan Sekolah Rakyat (SR) sebagai salah satu strategi pengentasan kemiskinan, khususnya bagi keluarga dengan kategori miskin dan miskin ekstrem.

Program ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas pada 4 Maret 2025, yang mendorong percepatan pembangunan Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia.

Kepala Dinas Sosial Sumut, Asren Nasution, mengatakan bahwa Sumut menjadi salah satu provinsi terdepan dalam implementasi program ini.

Baca Juga:

Hal itu disampaikan dalam konferensi pers bertajuk "Memutus Mata Rantai Kemiskinan dan Perlindungan Kelompok Rentan" yang digelar di Lobby Dekranasda, Kantor Gubernur Sumut, Senin (13/10/2025).

"Bapak Presiden telah memberikan arahan agar pembangunan Sekolah Rakyat dimulai pada 2025–2026. Sumut merespon cepat dengan membentuk Satgas dan memulai pembangunan di enam lokasi," ujar Asren.

Sekolah Rakyat menyasar anak-anak dari keluarga Desil 1 dan 2, yaitu kelompok masyarakat dengan tingkat kesejahteraan terendah.

Mereka adalah keluarga yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar, tinggal di daerah terpencil, hingga rentan terhadap gizi buruk.

Anak-anak yang memenuhi kriteria tersebut akan mendapatkan pendidikan gratis di SR, yang mengusung sistem asrama penuh di atas lahan seluas 5–10 hektare.

Sekolah ini juga memberikan jenjang pendidikan lengkap dari SD, SMP, hingga SMA, serta diarahkan membentuk "agen perubahan" di keluarga masing-masing.

"Jika ditemukan anak dari kategori ini tidak sekolah atau putus sekolah, masyarakat bisa melaporkan ke UPT Dinsos terdekat agar datanya diverifikasi," jelas Asren.

Hingga Oktober 2025, Pemprov Sumut telah membangun 6 unit Sekolah Rakyat dengan total 625 siswa dan 25 rombongan belajar.

Lokasi sekolah-sekolah ini tersebar di beberapa kabupaten/kota:
- Medan: Sentra Bahagia Kemensos RI dan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas
- Deli Serdang: Sentra Insyaf Kemensos RI
- Tebingtinggi: Kampus V UIN Sumut
- Padangsidimpuan: Kompleks SMKN Pertanian Padangsidimpuan
- Tapanuli Selatan: Eks BLK Kabupaten Tapanuli Selatan

Tahun depan, lima lokasi tambahan telah direncanakan, yakni di Medan, Deli Serdang, Serdangbedagai, Padangsidimpuan, dan Tapanuli Selatan.

Pemprov Sumut juga menjadi provinsi pertama yang membentuk Satuan Tugas Sekolah Rakyat, sebagaimana tertuang dalam SK Gubernur Sumut No. 188.44/321/KPTS/2025.

Satgas ini diketuai langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi dan melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

"Model kerja kolaboratif inilah yang membuat Sumut menjadi rujukan nasional," kata Asren.

Menurut data yang disampaikan, jumlah anak putus sekolah di Indonesia pada tahun ajaran 2023/2024 meningkat menjadi 78.468 anak.

Padahal, 86,34% anak Indonesia sudah duduk di bangku SMA/SMK/MA, namun 33,21% di antaranya putus sekolah.

Berdasarkan data BPS per September 2024, jumlah penduduk miskin ekstrem di Indonesia mencapai 3,17 juta orang, di mana 74,51% kepala rumah tangga hanya tamat SD dan 40,66% berusia produktif (30–49 tahun).

"Sekolah Rakyat ini menjawab akar persoalan kemiskinan: pendidikan yang tidak tuntas. Kami di Sumut sangat mendukung program ini karena sejalan dengan misi Gubernur untuk meningkatkan kualitas SDM dan menghapus kemiskinan," tegas Asren.

Turut hadir dalam konferensi pers tersebut antara lain Sekretaris Dinsos Sumut Fahrizal Nasution, Kabid Linjamsos Halimatus Sakdiah, Kabid Penanganan Bencana M Yuswin Ramadhan Lubis, Kabid Rehsos Senter Ginting, dan Kabid Dayasos Parlin Hutagaol.*

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Hebat! Binjai Capai 100% Target Imunisasi Anak
Gubernur Sumut Gratiskan 2.500 Hektare Lahan di Batu Bara bagi Investor Rp1 Triliun
Gubernur Sumut: TKD Rp1,1 Triliun Bukan Pengurangan, Tapi Penyesuaian Kebijakan
Lagi! KKB Kembali Bakar Gedung Sekolah di Kiwirok
STIKes Muhammadiyah Resmi Berubah Jadi UAD Aceh, Ketua PWM Aceh: Bukti Komitmen Cerdaskan Anak Bangsa
Bobby Nasution Dorong Kepala Daerah di Sumut Beri 'Karpet Merah' untuk Dunia Usaha
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru