BREAKING NEWS
Minggu, 07 Desember 2025

Ancaman Radikalisme Menguat, Eks NII Ungkap Pola Baru Perekrutan Pelajar

gusWedha - Rabu, 03 Desember 2025 15:41 WIB
Ancaman Radikalisme Menguat, Eks NII Ungkap Pola Baru Perekrutan Pelajar
Mantan narapidana terorisme sekaligus eks anggota Negara Islam Indonesia, Roki Apris Dianto, memberikan peringatan soal ancaman radikalisme yang menyasar pelajar. (Foto: ist/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BANDUNG – Mantan narapidana terorisme sekaligus eks anggota Negara Islam Indonesia (NII), Roki Apris Dianto, memberikan peringatan soal ancaman radikalisme yang menyasar pelajar.

Hal itu ia sampaikan dalam sebuah forum Focus Group Discussion (FGD) pada Rabu, 3 Desember 2025.

Roki menilai potensi radikalisasi terhadap anak masih tinggi dan perlu menjadi perhatian serius.

Baca Juga:

Ia menyinggung kembali kasus ledakan bom di SMAN 72, yang menurutnya menjadi indikator bahwa kelompok radikal masih mencoba menembus lingkungan sekolah.

"Ketika saya masih berada di lingkaran radikal, kelompok kami memang menjadikan anak usia sekolah sebagai sasaran rekrutmen," ujar Roki. Ia menjelaskan bahwa karakter anak yang mudah percaya dan tulus membuat mereka rentan terhadap doktrin dan manipulasi.

Roki menekankan bahwa lingkungan pergaulan memegang peran vital dalam membentuk cara pandang anak.

Lingkungan yang sehat, katanya, akan mendorong anak mengakses konten positif di internet, sementara lingkungan buruk dapat menyeret mereka ke paparan ekstrem di media sosial. Karena itu, ia menilai peran orang tua sebagai pengawas pergaulan sangat penting.

Ia juga menyoroti temuan terkait tulisan tertentu pada senjata pelaku dalam insiden SMAN 72.

Menurutnya, pola itu menunjukkan adanya upaya penyebaran ajaran terselubung yang masih berkembang dan berpotensi terkait pola penyamaran yang dulu digunakan jaringan NII.

"Terorisme itu seperti ketapel dan tsunami—tidak terdeteksi, tapi ketika muncul dampaknya sangat besar," kata Roki.

Menutup pemaparannya, Roki menyampaikan pesan moral dengan mengutip ajaran Sultan Agung Hanyokrokusumo: "Mangasah mingising budi memasuh malaning bumi."

Ia menafsirkannya sebagai ajakan untuk mengasah budi pekerti guna membasuh malapetaka di bumi.*

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
FGD RUU Kewarganegaraan: Pemerintah Kaji Perlindungan WNI di Luar Negeri
Kodim Tabanan Ikut FGD Penyusunan Rencana Kontijensi Gempa 2026–2028
Polri dan Kementerian PPPA Gelar FGD Sinergi Perlindungan Hak Anak yang Berhadapan dengan Hukum
Pemprov Sumut Perkuat Sinergi dengan DPD RI, Dorong Aspirasi Daerah ke Tingkat Nasional
BMA dan Unicef Gelar FGD Bahas Ranpergub Pengawasan Perwalian di Aceh
FGD Universitas Al-Azhar Bahas Kerjasama Global Berbasis Tri Dharma Perguruan Tinggi
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru