BANDUNG -Inilah sebuah kisah tragis yang terjadi di Kota Bandung, di mana pertikaian antara dua organisasi masyarakat (ormas) berakhir dengan tewasnya seorang korban. Bentrokan ini menunjukkan bahwa konflik antar-ormas masih menjadi isu sensitif yang perlu ditangani dengan bijaksana dan penuh kehati-hatian.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono, mengungkapkan bahwa bentrokan antara ormas Manggala dan Sundawani dipicu oleh kesalahpahaman yang terjadi di jalan raya. Keributan yang awalnya dimulai dari konfrontasi antara seorang pengendara sepeda motor yang mengaku dari ormas A dengan seorang juru parkir yang mengaku dari ormas B berujung pada tragedi memilukan.
Sebuah perebutan kehormatan di jalanan yang memicu kesalahpahaman menjadi pemicu awal, dan dengan cepat keributan melibatkan anggota-anggota ormas dari kedua belah pihak. Akibatnya, satu orang korban dari ormas A meninggal dunia dalam kejadian tersebut, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar.
Dari penyelidikan yang dilakukan, polisi telah menetapkan satu orang tersangka berinisial T dalam kasus ini. Tersangka diduga sebagai eksekutor pemukulan yang menyebabkan korban mengalami luka serius, yang pada akhirnya mengakibatkan kematian tragis tersebut.
Kejadian ini memang menjadi cerminan betapa pentingnya penanganan konflik secara damai dan penegakan hukum yang tegas. Konflik antar-ormas tidak hanya merugikan pihak-pihak yang terlibat, tetapi juga masyarakat luas dan citra keseluruhan dari organisasi masyarakat yang terlibat.
Kita sebagai anggota masyarakat perlu mengambil hikmah dari kasus ini untuk selalu mengedepankan dialog, toleransi, dan penyelesaian konflik secara beradab. Semoga kejadian ini menjadi momentum bagi semua pihak untuk bersama-sama membangun kehidupan masyarakat yang lebih damai, aman, dan harmonis.
(N/014)
Kronologis Bentrok 2 Ormas di Bandung, Masalahnya Sepele