Yeonggwang – Seekor anjing bernama Pudding menjadi simbol kesetiaan setelah pemiliknya menjadi korban tewas dalam kecelakaan pesawat Jeju Air, insiden penerbangan paling tragis dalam sejarah Korea Selatan. Kelompok hak asasi hewan Care berhasil menyelamatkan Pudding di Yeonggwang setelah mendapat laporan dari warga setempat pada Selasa (31/1). Saat ditemukan, Pudding tampak duduk terdiam di luar balai desa, seolah menunggu keluarganya yang tidak akan pernah kembali.
Pudding diketahui merupakan milik korban berusia 79 tahun yang tewas dalam kecelakaan tersebut. Pemiliknya berada di pesawat bersama delapan anggota keluarga, termasuk istri, anak, dan cucu-cucunya. Media lokal melaporkan Pudding sering terlihat memandangi kendaraan yang memasuki desa, seakan berharap pemiliknya akan pulang. Kecelakaan pesawat Jeju Air pekan lalu menewaskan 179 dari 181 penumpang yang berada di dalam pesawat. Hanya dua orang yang berhasil selamat.
Setelah menyelamatkan Pudding, tim Care menghubungi keluarga korban yang sedang berduka di aula pemakaman. Mereka sepakat menyerahkan hak asuh Pudding kepada Care hingga ditemukan wali yang cocok. Pudding kemudian dibawa ke rumah sakit hewan untuk mendapatkan perawatan kesehatan. “Saat ini kami sedang melakukan pemeriksaan kesehatan karena muntahannya mengandung makanan berbahaya seperti bawang dan tulang ayam,” ungkap Care, seperti dikutip Channel News Asia. Kisah Pudding menjadi pengingat bahwa tragedi ini tidak hanya menyisakan luka bagi manusia, tetapi juga bagi hewan peliharaan yang kehilangan orang-orang terkasih.