SULAWESI SELATAN -Baco Dg Rani, seorang pawang buaya yang diterkam saat menjalankan aksinya di Cimory, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, batal menjalani operasi pada tangan kanannya. Penyebabnya, biaya operasi sebesar Rp 40 juta tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
"Kalau operasi batal memang, iya batal, karena di mana ki mau ambil uang (Rp 40 juta) dalam waktu dekat, sementara tidak ditanggung BPJS. Jadi memang terpaksa dipulangkan," ujar menantu Baco, Nurmiati (42), Rabu (19/2/2025).
Menurut Nurmiati, kondisi Baco Dg Rani masih belum pulih dan harus menahan rasa sakit akibat luka gigitan serta patah tulang pada tangan kanannya.
"Gawat karena memang kan dia istilahnya memikul dua rasa sakit ini. Sakit patah tulang sama cabikan, dan cabikannya itu dalam sampai terbuka itu daging," jelasnya.
Saat ini, Baco Dg Rani telah dirujuk ke RSUD Daya, Makassar, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Namun, belum ada kepastian apakah operasi bisa dilakukan karena keterbatasan biaya.
"Belum ada kejelasan ini apakah berkasnya sampai atau tidak. Yang jelas masih di rumah sakit, masih menerima, cuma perawatannya. Operasinya belum," tambah Nurmiati.
Pihak keluarga kini masih berharap ada bantuan dari berbagai pihak agar operasi bisa segera dilakukan. Mereka juga berharap adanya kebijakan yang memungkinkan biaya operasi ditanggung oleh BPJS Kesehatan atau bantuan dari pemerintah daerah.
Kasus ini kembali menyoroti pentingnya akses layanan kesehatan yang merata bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang mengalami kondisi darurat seperti yang dialami Baco Dg Rani.