GROBOGAN – Kisah haru seorang bocah berusia 7 tahun bernama Slamet Riyadi yang hidup bersama ibunya yang menderita gangguan jiwa (ODGJ) menjadi viral setelah diunggah di media sosial, khususnya TikTok.
Dalam video yang dibagikan oleh akun @pasukangrobogan, Slamet terlihat hidup luntang-lantung di jalanan, bahkan tidak bersekolah dan hanya menghabiskan waktu di depan televisi.
Slamet, yang merupakan warga Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, sudah sejak usia 3 tahun menjalani hidup yang sangat sulit.
Video yang menyentuh hati ini menunjukkan bagaimana Slamet, meski dalam kondisi serba kekurangan, tetap memiliki keinginan untuk mendapatkan pendidikan.
Namun, keinginan itu harus terpendam karena ibunya, yang mengidap ODGJ, tidak memperbolehkan dirinya untuk bersekolah.
"Slamet sangat ingin sekali sekolah, tapi ibunya yang ODGJ tidak memperbolehkan.
Padahal dia ingin bisa membaca dan berhitung seperti anak normal lainnya," ujar akun @pasukangrobogan yang pertama kali membagikan video tersebut.
Setelah kisah Slamet viral, bantuan pun datang dari berbagai pihak, termasuk Kapolres Grobogan, AKBP Ike Yulianto Wicaksono.
Pada Selasa (25/2/2025), Kapolres Grobogan bersama sejumlah pejabat Polres Grobogan, Forkopimcam Toroh, serta Kepala Desa Pilangpayung mengunjungi rumah Slamet dan memberikan berbagai bantuan.
Bantuan yang diberikan berupa paket sembako untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga, serta perlengkapan sekolah untuk Slamet. Paket tersebut berisi buku, tas, sepatu, dan peralatan tulis.
Selain itu, Polres Grobogan juga memberikan dukungan dana untuk membantu proses pendidikan Slamet, yang akhirnya mulai bersekolah di SDN 4 Pilangpayung.
"Slamet yang belum pernah mendapatkan pendidikan akademik seperti anak-anak lainnya kini mulai bisa bersekolah.
Kami berharap bantuan ini dapat sedikit membantu meringankan beban keluarga dan Slamet bisa bersekolah dengan baik, pintar, dan menjadi anak yang bermanfaat," kata Kapolres Grobogan.
Selain memberikan bantuan materi, Polres Grobogan juga memeriksa kondisi kesehatan ibu Slamet yang mengalami gangguan jiwa.
Mereka berkomitmen untuk terus memantau kondisi keluarga ini guna memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi.
Kisah Slamet mengingatkan kita akan pentingnya kepedulian terhadap sesama, terutama anak-anak yang terhambat untuk mendapatkan pendidikan dan layanan kesehatan yang layak.