BATU BARA -Banjir kembali merendam wilayah Kecamatan Tanjung Tiram dan Kecamatan Talawi , Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.
Warga semakin geram! Bukan hanya faktor alam yang menjadi penyebab, tetapi juga kelalaian manusia , mulai dari pengusaha panglong , hingga pemerintah yang tutup mata.
Pantauan di lapangan menunjukkan kondisi parit yang mengenaskan.
Saluran air yang seharusnya mengalirkan air dengan lancar kini nyaris mati.
Penuh dengan pasir, lumpur, dan sampah.
Ironisnya, penyebab utama bukan hanya sampah rumah tangga, tetapi juga material bangunan dari proyek perumahan dan stok pasir milik pengusaha panglong.
Pengusaha panglong seenaknya menumpuk pasir dan batu kerikil di sekitar parit tanpa pengamanan.
Hasilnya? Saat hujan deras atau air pasang, material ini hanyut masuk ke saluran air, menyebabkan penyumbatan.
Ditambah lagi, warga yang sedang membangun rumah membiarkan pasir dan tanah berserakan, yang akhirnya terbawa ke parit saat hujan turun.
Pemerintah Diam, Warga Menjerit
Yang lebih menyakitkan, pemerintah seperti tidak peduli! Tidak ada tindakan tegas untuk menertibkan pengusaha atau warga yang sembrono dalam membuang material bangunan.
Seolah-olah banjir ini hanyalah urusan rakyat kecil yang harus menanggung akibatnya sendiri.
Sampai kapan rakyat harus menderita akibat ketidakpedulian ini?
Warga Menuntut Aksi, Bukan Janji!
Warga yang menjadi korban banjir rob sudah muak dengan janji-janji kosong. Mereka mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan nyata:
1. Penertiban Pengusaha Panglong
Hentikan praktik semena-mena pengusaha yang menyimpan material tanpa pengamanan. Jika tetap bandel, cabut izin usahanya!
2. Pengawasan Ketat Pembangunan Rumah
Jangan biarkan warga yang membangun rumah seenaknya membuang material ke jalan dan parit. Harus ada aturan tegas!
3. Normalisasi dan Pembersihan Parit Secara Berkala
Lakukan pengerukan dan pembersihan rutin agar parit bisa kembali berfungsi dengan baik.