
Desa Sait Ni Huta Jadi Tuan Rumah Hari Ulos 2025, Angkat Kembali Jati Diri Batak
SAMOSIR Perayaan Hari Ulos akan kembali digelar pada Jumat, 17 Oktober 2025 di Desa Sait Ni Huta, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosi
Seni dan BudayaBOGOR -Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi empat kali gempa susulan setelah gempa bumi dangkal berkekuatan magnitudo 4,1 mengguncang wilayah Kota Bogor, Kamis malam (10/4).
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan bahwa hingga Jumat pagi pukul 06.00 WIB (11/4), aktivitas seismik di wilayah Bogor masih terus dipantau secara intensif.
"Hingga pagi ini, hasil monitoring BMKG terhadap Gempa Bogor menunjukkan telah terjadi aktivitas gempa susulan sebanyak 4 kali," ujar Daryono dalam keterangan tertulisnya.
Berikut rincian empat gempa susulan yang tercatat:
23.12 WIB – Magnitudo 1,9
23.14 WIB – Magnitudo 1,7
01.04 WIB – Magnitudo 1,6
01.38 WIB – Magnitudo 1,7
Gempa utama yang mengguncang Bogor terjadi pada pukul 22.16.13 WIB dengan kekuatan magnitudo 4,1.
Episenter gempa berada di darat, pada koordinat 6.62 Lintang Selatan dan 106.8 Bujur Timur, dengan kedalaman hiposenter hanya 5 kilometer.
Gempa Akibat Aktivitas Sesar Citarik
BMKG mengidentifikasi gempa Bogor sebagai jenis gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang diakibatkan oleh aktivitas Sesar Citarik.
Hal ini diperkuat oleh bentuk gelombang seismik dari sensor di Stasiun DBJI (Darmaga) dan CBJI (Citeko), yang menunjukkan gelombang S (shear) kuat dan komponen frekuensi tinggi.
"Gempa Bogor memiliki mekanisme geser (strike-slip) dan terletak pada jalur Sesar Citarik yang memiliki mekanisme geser mengiri (sinistral)," jelas Daryono.
Guncangan dirasakan di wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Depok dengan intensitas gempa mencapai Skala III-IV MMI.
Akibat gempa ini, 16 rumah warga dan satu sekolah dilaporkan mengalami kerusakan ringan.
Masyarakat juga melaporkan adanya suara gemuruh dan dentuman yang menyertai gempa.
BMKG menyatakan hal tersebut sebagai fenomena wajar dalam gempa yang memiliki kedalaman sangat dangkal.
"Suara tersebut muncul karena getaran frekuensi tinggi dekat permukaan, sekaligus sebagai bukti bahwa hiposenter gempa sangat dangkal," tambahnya.
BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang, tidak terpengaruh hoaks, dan terus mengikuti informasi resmi dari BMKG.*
(cn)
SAMOSIR Perayaan Hari Ulos akan kembali digelar pada Jumat, 17 Oktober 2025 di Desa Sait Ni Huta, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosi
Seni dan BudayaTANGERANG Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan keyakinannya bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 6 p
EkonomiJAKARTA Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmennya dalam memberantas korupsi yang ia gambarkan sebagai penyaki
Hukum dan KriminalPEMATANGSIANTAR Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Kahiyang Ayu, mela
PemerintahanDAIRI Anggota Komisi VII DPR RI, Bane Raja Manalu, mendesak agar aktivitas perambahan hutan atau deforestasi di wilayah Desa Parbuluan V
NasionalJAKARTA Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan kritik tajam terhadap sebagian politisi di tanah air yang dinilainya e
EkonomiBADUNG Kejaksaan Negeri (Kejari) Badung resmi menerima pelimpahan tersangka dan barang bukti (Tahap II) kasus pembunuhan berencana yang
Hukum dan KriminalMEDAN Seorang warga Kecamatan Medan Timur, Mawardi (61), resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Kepolisian Sektor (Polsek) Medan Timur
Hukum dan KriminalJAKARTA Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni kembali menjadi sorotan publik setelah beberapa waktu tak terdengar kabarnya pascake
PolitikJAKARTA Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa cuaca panas ekstrem yang melanda sebagian besar wilaya
Peristiwa