KLH: Kayu di Sungai Garoga Tapanuli Utara Bukan Semata Pohon Tumbang, Ada Faktor Manusia
TAPUT Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq memastikan material kayu yang menyumbat aliran Sungai Garoga, Tapanuli Utara, me
PERISTIWA
BATU BARA -Tragedi penyerangan boat jaring gembung oleh pukat apung yang terjadi beberapa hari lalu di perairan Pulau Salah Nama akhirnya menemukan titik terang.
Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (DPC HNSI) Kabupaten Batu Bara turun tangan mendampingi pemilik boat jaring gembung Hambali warga Kecamatan Tanjung Tiram untuk menyelesaikan persoalan tersebut, Selasa (15/5/2025) sekitar pukul 19.00 WIB.
Pertemuan antara nelayan Batu Bara dan nelayan Tanjungbalai berlangsung di Kantor Asosiasi Mitra Apung Tanjungbalai.
Hadir langsung Ketua DPC HNSI Batu Bara, H. Safri Habni (ATW), didampingi sekretaris, wakil sekretaris, bendahara, dan wakil bendahara DPC HNSI.
Pemilik boat yang menjadi korban tabrakan turut hadir bersama tekong dan kuanca.
Sementara dari pihak Tanjungbalai, hadir Ketua Asosiasi Mitra Alex beserta nakhoda kapal pukat apung dan para ABK.
Komandan Pos TNI AL Bagan Asahan, Lettu Rohim, juga hadir mengawal jalannya pertemuan.
Dalam mediasi tersebut, kedua belah pihak sepakat berdamai.
Nelayan Tanjungbalai bersedia memperbaiki kerusakan pada boat nelayan Batu Bara akibat insiden yang terjadi di tengah laut.
Tak hanya itu, kedua pihak juga berkomitmen menjaga ketertiban dan kekompakan saat melaut demi menghindari benturan serupa di masa depan.
"Kedua belah pihak sudah sepakat untuk berdamai. Nelayan Tanjungbalai juga bersedia memperbaiki seluruh kerusakan yang dialami boat nelayan kita dari Batu Bara," kata Ketua DPC HNSI Batu Bara, H. Safri Habni.
Ia menjelaskan, pertemuan ini diinisiasi setelah dilakukan koordinasi dengan perwakilan nelayan apung Tanjungbalai guna meredam ketegangan dan mencegah potensi konflik berkelanjutan.
H. Safri Habni berharap peristiwa seperti ini tidak terulang lagi dan mengimbau seluruh nelayan agar senantiasa menjaga persaudaraan dan kekompakan di tengah laut.
"HNSI menaungi seluruh nelayan, tanpa membedakan alat tangkap yang mereka gunakan. Semua nelayan adalah bagian dari keluarga besar HNSI," tegasnya.*
TAPUT Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq memastikan material kayu yang menyumbat aliran Sungai Garoga, Tapanuli Utara, me
PERISTIWA
MEDAN Pengguna internet kembali mendapatkan kesempatan memperoleh saldo DANA gratis senilai Rp302.000 yang dapat langsung dicairkan ke d
EKONOMI
ACEH Presiden Prabowo Subianto bertolak ke Provinsi Aceh untuk meninjau langsung penanganan bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah
PERISTIWA
PADANG Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus memulihkan akses vital Jalan Nasional PadangBukittinggi di Lembah Anai, Kabupaten Tanah Da
PERISTIWA
BOGOR Presiden Prabowo Subianto memerintahkan pemulihan aliran listrik di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat paling lambat pada Mi
PERISTIWA
JAKARTA Eks Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menyebut banjir dan tanah longsor yang ter
PERISTIWA
MEDAN Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah secara nasional naik menjadi Rp66.691 per kilogram (kg), meningka
EKONOMI
DENPASAR Dekranasda Bali Fashion Week (DBFW) 2025 Sesi 2 hari ke5 dimeriahkan sembilan instansi di Provinsi Bali yang menampilkan 80 ka
SENI DAN BUDAYA
BANDA ACEH Polda Aceh kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk masyarakat terdampak banjir di Kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten A
PERISTIWA
BANDA ACEH Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Aceh kembali memberangkatkan tim relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) un
NASIONAL