BREAKING NEWS
Minggu, 03 Agustus 2025

Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Dahsyat, Status Naik ke Level Awas: Warga Mengungsi Massal

Justin Nova - Selasa, 17 Juni 2025 18:51 WIB
138 view
Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Dahsyat, Status Naik ke Level Awas: Warga Mengungsi Massal
Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengalami erupsi hebat pada Selasa (17/6/2025) pukul 17.35 WITA. (foto: florespost)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

FLORES-Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengalami erupsi hebat pada Selasa (17/6/2025) pukul 17.35 WITA.

Letusan kali ini tercatat sebagai salah satu yang paling dahsyat dalam beberapa waktu terakhir, dengan kolom abu mencapai ketinggian 10.000 meter atau 10 kilometer di atas puncak.

Letusan disertai awan panas ke segala arah, abu vulkanik berwarna kelabu dan kemerahan dengan intensitas tebal mengarah ke utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, dan barat laut.

Baca Juga:

Petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Yohanes Koli Soriwutun mengonfirmasi bahwa erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi sekitar 6 menit 53 detik.

"Saat ini, **status Gunung Lewotobi Laki-laki dinaikkan dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas)," ujar Yohanes.

Baca Juga:

Dampak letusan dirasakan hingga ke permukiman warga di radius 5–7 kilometer dari lereng gunung. Abu panas disertai pasir dan kerikil mengguyur wilayah seperti Desa Pululera, Waiula, Hewa, Pantai Oa, dan Ojan Detun, membuat warga panik dan melakukan evakuasi mandiri.

Delvis Henakin (30), warga Hokeng Jaya di Kecamatan Wulanggitang, mengaku letusan kali ini terasa lebih besar dari sebelumnya.

"Besar sekali dan kolom abunya tebal. Kami semua panik dan takut," ucapnya.

Arsen Wepi (34), warga Desa Hewa, juga menceritakan hujan kerikil dan suara gemuruh yang membuat warga ketakutan.

"Kerikil masih turun. Kami semua baik-baik saja, tapi suasana sangat mencekam," ujarnya.

Sementara itu, warga dari Desa Pululera telah mengungsi ke arah Desa Nileknoheng, yang dinilai lebih aman.

"Kami arahkan warga ke utara, menjauh dari radius bahaya. Di Desa Nileknoheng lebih aman dari potensi dampak langsung," kata Tony Tukan, perangkat Desa Pululera.

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru