PEKANBARU – Kabut asap mulai menyelimuti sejumlah wilayah di Kota Pekanbaru, Riau, pada Senin (30/6/2025) pagi.
Asap tipis terlihat menyelimuti kawasan permukiman dan jalanan, khususnya di wilayah Payung Sekaki, yang diduga berasal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa kabut asap cukup mengganggu jarak pandang warga sejak pagi.
Lokasi kabut terpantau tidak jauh dari titik kebakaran lahan di Tapung, yang berbatasan langsung dengan Kota Pekanbaru.
"Kemarin yang agak besar di Tapung masih dalam proses pemadaman. Untuk di Tapung itu baru terpantau kemarin dan membesar hari ini, masih terbakar," ujar Kabid Kedaruratan BPBD Riau, Jim Ghafur.
Menurut Jim, kebakaran lahan di Tapung terletak di area semak belukar dengan kontur lahan gambut, sehingga menyulitkan proses pemadaman.
Ia menambahkan bahwa lahan yang terbakar merupakan milik masyarakat sekitar dan belum sepenuhnya bisa dikendalikan.
Sementara itu, kebakaran juga sempat terjadi di wilayah Bukit Suligi, Rokan Hulu.
Namun, lokasi tersebut telah berhasil dipadamkan karena berada di atas lahan mineral, yang relatif lebih mudah dikendalikan dibandingkan lahan gambut.
"Itu gambut (yang terbakar), lahan kosong di daerah Tapung," ungkap Jim.
Di sisi lain, Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Irwansyah Nasution, menyampaikan bahwa berdasarkan pantauan citra satelit, titik panas (hotspot) terdeteksi di wilayah Rokan Hulu dan Rokan Hilir.
Namun demikian, tingkat kepercayaan hotspot yang terpantau tergolong rendah.