warga mengalami luka diduga akibat peluru karet saat aparat kepolisian membubarkan aksi tawuran di kawasan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Kamis (10/7). (foto: fb putra akbar nasution)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
MEDAN — Dua warga, masing-masing berinisial F (15 tahun) dan RS (27 tahun), mengalami luka diduga akibat peluru karet saat aparat kepolisian membubarkan aksi tawuran di kawasan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Kamis (10/7) malam.
Informasi tersebut disampaikan Pelaksana Harian (Plh) Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Wahyudi Rahman, dalam keterangan tertulis pada Jumat (11/7).
Menurutnya, insiden berawal dari laporan masyarakat sekitar pukul 22.21 WIB mengenai adanya bentrok antara dua kelompok pemuda di Jalan Syahbudin Yatim dan Jalan Sepakat.
"Sesampainya di lokasi pukul 22.30 WIB, petugas mendapati aksi tawuran masih berlangsung dan segera mengambil langkah pengamanan bersama Tim Macan Polres Pelabuhan Belawan," jelas Wahyudi.
Namun, upaya pembubaran oleh petugas sempat mendapat perlawanan dari kelompok yang terlibat tawuran.
Aparat disebut menerima lemparan batu dan petasan dari arah massa, sehingga situasi menjadi tidak kondusif.
"Melihat kondisi yang semakin membahayakan, petugas akhirnya mengeluarkan tembakan peringatan, dan juga tembakan terarah menggunakan peluru karet untuk membubarkan kerumunan," ujarnya.
Beberapa saat setelah situasi berhasil dikendalikan dan kerumunan membubarkan diri, aparat menerima laporan dari Kepala Lingkungan (Kepling) 27 Pekan Labuhan mengenai dua warga yang mengalami luka akibat tembakan peluru karet. Keduanya adalah F dan RS.
Pihak kepolisian langsung mengambil langkah cepat dengan membawa salah satu korban, RS, ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan penanganan medis.
Sementara korban lainnya, F, disebut memilih untuk tidak dibawa ke rumah sakit.
"Tindakan pembubaran massa dilakukan dalam rangka menjaga keselamatan warga dan personel di lapangan. Kami menyampaikan keprihatinan atas adanya warga yang terluka dan akan melakukan evaluasi menyeluruh," imbuh Wahyudi.
Insiden ini sempat menjadi perhatian publik setelah sebuah video yang memperlihatkan seorang warga terluka di bagian lengan dan ditemukan selongsong peluru di dekatnya beredar luas di media sosial.