BREAKING NEWS
Jumat, 18 Juli 2025

Diduga Pegawai Kemendagri, Jenazah Pria 'Tak Biasa' di Kali Ciliwung Masih Diidentifikasi RS Polri

Justin Nova - Jumat, 11 Juli 2025 23:18 WIB
80 view
Diduga Pegawai Kemendagri, Jenazah Pria 'Tak Biasa' di Kali Ciliwung Masih Diidentifikasi RS Polri
Ilustrasi. (foto: pixabay)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Tim forensik Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap jenazah pria tanpa kepala yang ditemukan mengambang di aliran Kali Ciliwung, kawasan Rawajati Timur III, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Rabu, 9 Juli 2025 lalu.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, pihak kepolisian menduga kuat bahwa jasad tersebut merupakan seorang pegawai Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berinisial OS, yang sebelumnya dilaporkan hilang saat tengah memancing di kawasan Megamendung, Bogor, Jawa Barat.

Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, menyebut bahwa beberapa ciri fisik pada tubuh korban memperkuat dugaan bahwa jenazah adalah OS.

Ciri-ciri tersebut antara lain tahi lalat di bawah mata dan dagu, serta bekas jenggot yang masih terlihat.

"Dari hasil otopsi awal, ciri-ciri korban sangat mirip dengan laporan orang hilang yang kami terima. Namun, untuk memastikan secara akurat, kami masih menunggu hasil tes DNA dari RS Polri," ungkap Kompol Mansur, Jumat (11/7/2025).

Pihak keluarga korban pun telah datang ke RS Polri untuk melihat jenazah.

Meski kondisi fisik jasad mengalami kerusakan parah, mereka mengonfirmasi adanya kemiripan.

Jenazah pertama kali ditemukan oleh warga yang sedang memancing.

Proses evakuasi dilakukan oleh tim gabungan dari Damkar, BPBD, dan pihak kepolisian.

Menurut petugas Damkar, Awal Danu, korban ditemukan dalam keadaan tanpa busana dan dalam posisi tengkurap.

"Kondisinya sudah rusak cukup parah. Proses evakuasi dilakukan dengan hati-hati agar tidak semakin memperburuk keadaan jenazah," ujar Awal.

Polisi juga mendalami kemungkinan bahwa korban hanyut dari wilayah Megamendung, Bogor, akibat hujan deras dan luapan air.

Diketahui bahwa dua laporan orang hilang diterima dari wilayah tersebut dalam kurun waktu yang sama.

"Kami tidak menutup kemungkinan korban hanyut dari lokasi hilangnya. Apalagi ada beberapa rekan kerja dari Kemendagri yang juga hadir di lokasi penemuan, karena menduga korban adalah rekan mereka," imbuh Kompol Mansur.

Saat ini, penyelidikan terus berlanjut guna memastikan apakah kematian korban disebabkan oleh tindak kekerasan atau faktor alam.

Tes DNA akan menjadi kunci utama dalam proses identifikasi jenazah secara ilmiah dan final.*

(di/a008)

Editor
: Raman Krisna
Tags
komentar
beritaTerbaru