BREAKING NEWS
Senin, 28 Juli 2025

Perusakan Rumah Doa Umat Kristen di Padang, Polisi Amankan Sembilan Terduga Pelaku

Justin Nova - Senin, 28 Juli 2025 12:11 WIB
120 view
Perusakan Rumah Doa Umat Kristen di Padang, Polisi Amankan Sembilan Terduga Pelaku
Insiden perusakan rumah doa umat Kristen di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu (27/7/2025). (foto: Kolase by Canva/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

PADANG — Sebuah insiden perusakan rumah doa umat Kristen terjadi di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat pada Minggu (27/7/2025).

Dalam peristiwa tersebut, dua anak mengalami luka akibat pemukulan oleh sekelompok massa yang berusaha mengusir para pengunjung rumah doa.

Pendeta GKSI Anugerah Padang, F. Dachi, menjelaskan bahwa kejadian berlangsung secara tiba-tiba ketika sejumlah warga datang membawa kayu, batu, bahkan pisau, sambil menyerukan agar rumah doa tersebut dibubarkan.

Baca Juga:

Rumah doa ini digunakan sebagai tempat pendidikan agama bagi anak-anak Kristen yang menuntut ilmu di sekolah negeri, di mana pendidikan agama Kristen tidak diberikan secara resmi.

"Ada pemukulan pada jendela kaca, pelemparan kursi, dan kerusakan barang-barang di dalam rumah doa. Puluhan anak yang sedang belajar berlarian ketakutan. Dua anak mengalami cedera serius dan telah dilarikan ke rumah sakit," ujar Pendeta Dachi.

Baca Juga:

Pihak Kepolisian Daerah Sumatera Barat menyatakan telah menahan sembilan orang yang diduga terlibat dalam perusakan ini.

Wakapolda Sumbar, Brigjen Pol Solihin, menyampaikan bahwa penahanan dilakukan berdasarkan rekaman video viral yang beredar di media sosial.

"Identitas dan kronologi akan kami rilis lebih lanjut," tambahnya.

Sementara itu, Wali Kota Padang, Fadli Amran, mengungkapkan permintaan maaf atas insiden tersebut dan menegaskan bahwa peristiwa ini merupakan akibat miskomunikasi antara warga setempat.

Ia menegaskan komitmen pemerintah kota untuk menjaga kerukunan dan kebebasan beragama di Padang.

"Kami akan mengupayakan trauma healing bagi anak-anak dan warga yang terdampak melalui Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan," kata Fadli.

Kasus serupa pernah terjadi di Padang dua tahun lalu, dimana intimidasi dan perusakan terhadap rumah ibadah Kristen juga sempat terjadi.

Editor
: Raman Krisna
Tags
komentar
beritaTerbaru