TOBA - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Utara, Togap Simangunsong, memastikan bahwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda kawasan Danau Toba tidak memengaruhi proses revalidasi status Geopark Global UNESCO.
Hal ini disampaikan Togap usai menghadiri Rapat Koordinasi BKKBN di Medan, Senin (28/7/2025).
Togap mengakui adanya kekhawatiran di pihak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, mengingat karhutla terjadi bertepatan dengan kunjungan tim asesor UNESCO ke kawasan Danau Toba, yang merupakan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
"Ya, kita sempat khawatir KSPN ini, karena pada saat yang bersamaan ada tim asesor dari UNESCO yang sedang melakukan penilaian," ujar Togap kepada wartawan.
Namun, berkat kerja sama yang solid antara Pemerintah Provinsi Sumut dan tujuh kabupaten/kota di sekitar Danau Toba, hasil revalidasi menunjukkan hasil positif. Kawasan Geopark Kaldera Toba berhasil meraih predikat green card (kartu hijau) dari UNESCO.
"Ternyata setelah mereka turun kemarin, tujuh kabupaten dan kota kawasan Danau Toba terus bekerja serius dan kompak. Puji Tuhan, kita mendapatkan green card," ucapnya.
Proses evaluasi revalidasi Geopark ini berlangsung sejak 21 hingga 24 Juli 2025. Hasil evaluasi tersebut kemudian diumumkan dalam rapat evaluasi yang digelar pada 26 Juli 2025 di Hotel Adi Mulia, Medan.
"Kemarin, tanggal 26 Juli mereka lakukan evaluasi di Hotel Adi Mulia, katanya sudah positif kawasan Danau Toba green card," tambah Togap.
Togap menegaskan bahwa pengumuman resmi dari UNESCO mengenai hasil revalidasi tersebut akan disampaikan pada September 2025 mendatang.
"Iya, (resmi diumumkan) September," pungkasnya.
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa upaya pelestarian lingkungan dan pariwisata berkelanjutan di kawasan Danau Toba terus diperkuat, meski menghadapi tantangan bencana alam seperti karhutla.*
(j006)
Danau Toba Raih Green Card UNESCO Meski Diterpa Karhutla, Ini Kata Sekda Sumut