BREAKING NEWS
Selasa, 02 September 2025

Tiga Orang Dibawa ke Dalam Gedung DPR Aceh Saat Aksi Ricuh, Kapolresta: Tidak Diamankan, Mereka Diobati

Abyadi Siregar - Senin, 01 September 2025 23:14 WIB
Tiga Orang Dibawa ke Dalam Gedung DPR Aceh Saat Aksi Ricuh, Kapolresta: Tidak Diamankan, Mereka Diobati
Ricuh aksi unjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Senin malam (1/9/2025). (foto: Randi/KanalAceh)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BANDA ACEH Aksi unjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Senin malam (1/9/2025), sempat diwarnai ketegangan.

Sejumlah massa terlihat dibawa ke dalam gedung DPR Aceh oleh aparat kepolisian setelah situasi di lapangan menjadi tidak kondusif.

Namun, pihak kepolisian menegaskan bahwa mereka tidak diamankan, melainkan tengah mendapatkan perawatan setelah terjatuh.

Baca Juga:

Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Joko Heri Purwono, menjelaskan bahwa tiga orang peserta aksi mengalami luka ringan akibat terjatuh saat terjadi dorong-dorongan dalam proses pembubaran massa.

Ketiganya langsung dibawa ke salah satu ruangan di gedung paripurna DPR Aceh untuk mendapat pertolongan pertama.

Baca Juga:

"Tidak diamankan, hanya mereka jatuh dan ini sedang diobati di dalam," ujar Kombes Joko kepada wartawan di lokasi.

Ia menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak bermaksud menahan peserta aksi tersebut. Setelah kondisinya pulih, mereka akan dipulangkan.

"Kita tidak ada maksud untuk menahan kok, tidak ada. Kita amankan itu karena dia jatuh," tambahnya.

Unjuk rasa yang awalnya berjalan tertib sempat memanas menjelang malam.

Berdasarkan pantauan di lokasi, ketegangan mulai meningkat usai waktu salat Magrib.

Terdengar suara letusan dari arah jalan di depan gedung DPR Aceh, disusul dengan pembakaran tumpukan sampah oleh massa.

Kepolisian sebelumnya telah memberikan imbauan kepada peserta aksi untuk membubarkan diri secara damai karena waktu yang diberikan telah habis.

Namun, ketegangan sempat terjadi saat sekelompok massa mendorong Kapolresta Banda Aceh dan melemparkan botol air mineral ke arah aparat.

Polisi kemudian melakukan tindakan tegas namun tetap terukur, mengejar sejumlah peserta aksi yang berlarian menuju Simpang Lima.

Tidak ada penggunaan gas air mata maupun kendaraan water cannon dalam proses pembubaran tersebut.

Sebelum kericuhan terjadi, sebagian besar massa yang mengenakan almamater kampus telah meninggalkan lokasi aksi setelah tuntutan mereka diterima dalam audiensi bersama perwakilan DPR Aceh.

Namun, sebagian kecil massa lainnya memilih tetap bertahan, hingga akhirnya situasi berubah menjadi tidak kondusif dan pembubaran dilakukan.

Setelah massa membubarkan diri, arus lalu lintas dari Simpang Lima menuju Simpang Jambo Tape dan sebaliknya kembali dibuka. Situasi pun perlahan kembali normal.

Kapolresta Banda Aceh menegaskan bahwa pihaknya tetap mengedepankan pendekatan humanis dalam pengamanan aksi dan berharap seluruh elemen masyarakat dapat terus menjaga ketertiban serta kedamaian dalam menyampaikan aspirasi.*

(d/a008)

Editor
: Abyadi Siregar
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Mahasiswa Cipayung Plus Desak DPRD Tapsel: Copot Kapolri, Sahkan UU Rampas Aset Korupsi
Menkomdigi Meutya Hafid Ungkap Indikasi Aliran Dana dan Provokasi Terorganisir di Media Sosial
Gubernur Bobby Nasution Ajak Masyarakat Sumut Sampaikan Aspirasi dengan Damai: "Mari Kita Jaga Sumatera Utara Bersama"
Ratusan Mahasiswa Aceh Gelar Orasi Damai di DPRK Lhokseumawe, Tuntutan Disambut dengan Dialog Terbuka
Di Tengah Panasnya Aksi, Kapolda Aceh Duduk Bersama Personel: ‘Semoga Ini Ladang Ibadah’
Riza Chalid Diisukan Terlibat dalam Aksi Kerusuhan, Ini Respons Kapolri
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru