BREAKING NEWS
Jumat, 24 Oktober 2025

Jangan Terjebak Hoaks! BMKG Klarifikasi Fakta Seputar Fenomena Gerhana 2025

Abyadi Siregar - Sabtu, 06 September 2025 21:30 WIB
Jangan Terjebak Hoaks! BMKG Klarifikasi Fakta Seputar Fenomena Gerhana 2025
Ilustrasi. (foto: Nick Bull)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN— Fenomena gerhana bulan dan gerhana matahari kerap menjadi sasaran hoaks dan misinformasi di masyarakat.

Berbagai klaim keliru yang beredar, mulai dari gerhana bulan yang disebut bisa memicu gempa hingga dunia yang dikabarkan akan gelap selama berhari-hari akibat gerhana, sudah dibantah oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

1. Gerhana Bulan Tidak Memicu Gempa

Fenomena gerhana bulan total yang akan terjadi pada Minggu, 7 September 2025, ramai dikaitkan dengan potensi bencana gempa bumi.

Namun, Direktur Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Setyoajie Prayoedhie, dengan tegas menyatakan bahwa klaim tersebut tidak benar.

"Ini hoax. Gerhana bulan tidak berkorelasi dengan aktivitas kegempaan di Indonesia," ujar Setyoajie, Sabtu (6/9).

Menurutnya, gempa di Indonesia umumnya dipicu oleh aktivitas tektonik di zona sesar aktif atau subduksi, serta aktivitas vulkanik gunung berapi aktif, bukan oleh peristiwa gerhana bulan.

Gerhana bulan terjadi akibat posisi Matahari, Bumi, dan Bulan yang sejajar sehingga cahaya Matahari terhalang Bumi dan tidak sepenuhnya sampai ke Bulan.

Fenomena ini hanya terjadi saat fase purnama dan dapat diprediksi jauh hari sebelumnya.

2. Dunia Tidak Akan Gelap 6 Menit pada 2 Agustus 2025

Sebuah klaim yang beredar luas di media sosial menyebutkan bahwa pada 2 Agustus 2025 dunia akan gelap selama 6 menit akibat gerhana matahari yang terjadi setiap 100 tahun sekali.

Namun, tidak ditemukan adanya gerhana matahari yang dijadwalkan pada tanggal tersebut.

Sebaliknya, gerhana matahari besar justru akan terjadi pada 2 Agustus 2027.

Menurut artikel di situs space.com, gerhana matahari total pada hari itu akan menghasilkan periode totalitas terpanjang di daratan sepanjang abad ke-21, yaitu selama 6 menit 22 detik.

3. Tidak Benar Dunia Gelap 3 Hari Akibat Gerhana Matahari 8 April 2024

Klaim lain yang sempat viral adalah bahwa gerhana matahari pada 8 April 2024 akan menyebabkan dunia gelap selama tiga hari.

BMKG sudah secara resmi membantah informasi ini melalui akun Instagram resminya pada Maret 2023.

"Indonesia tidak akan mengalami jalur totalitas Gerhana Matahari Total (GMT) tersebut," jelas BMKG.

Gerhana hanya bisa diamati secara total di wilayah Amerika Utara, Amerika Serikat bagian tengah, Meksiko, dan Kanada bagian timur, dengan durasi totalitas maksimum sekitar 4 menit 26 detik.

BMKG mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh informasi hoaks yang menyesatkan dan tetap merujuk pada informasi resmi dari lembaga terkait.*

(lp/a008)

Editor
: Raman Krisna
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru