BREAKING NEWS
Jumat, 04 Juli 2025

Stok Beras di Gudang Bulog Capai 4,3 Juta Ton, Titiek Soeharto Soroti Kualitas Sisa Impor yang Sudah Berkutu

Raman Krisna - Rabu, 02 Juli 2025 13:11 WIB
121 view
Stok Beras di Gudang Bulog Capai 4,3 Juta Ton, Titiek Soeharto Soroti Kualitas Sisa Impor yang Sudah Berkutu
Ilustrasi. (foto: at)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa total stok beras nasional yang tersimpan di gudang Perum Bulog saat ini mencapai 4,3 juta ton.

Angka tersebut terdiri dari sisa stok tahun 2024 sebanyak 1,7 juta ton dan tambahan penyerapan dari awal 2025 sebesar 2,6 juta ton.

Hal itu disampaikan Amran dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (2/7/2025).

Baca Juga:

Ia menyebut, kondisi pasokan beras dalam negeri dipastikan aman hingga akhir tahun.

"Setiap tahun itu ada sisa stok. Sisa stok tahun 2024 sebesar 1,7 juta ton, ditambah 2,6 juta ton dari pengadaan tahun ini. Jadi totalnya 4,3 juta ton," ujar Amran.

Baca Juga:

Amran menambahkan, tambahan pengadaan sebesar 2,6 juta ton hanya dalam kurun enam bulan pertama 2025 merupakan pencapaian yang cukup signifikan.

Untuk lima tahun terakhir, kata dia, rata-rata penambahan stok hanya sekitar 1,2 juta ton.

Kementerian Pertanian menargetkan penyaluran beras sebanyak 360.000 ton untuk bantuan sosial (bansos) dan 1,5 juta ton untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui operasi pasar.

"Kita prioritaskan beras-beras yang masuk lebih awal untuk didistribusikan dalam program bansos dan SPHP," jelas Amran.

Pernyataan Mentan Amran mendapat respons kritis dari Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto.

Ia menyoroti kondisi fisik sisa beras impor tahun lalu yang dinilai sudah tidak layak konsumsi karena disimpan terlalu lama.

"Kalau beras itu sudah terlalu lama disimpan di gudang, itu kami lihat sendiri sudah ada kutunya," ujar Titiek.

"Walaupun bukan kutu hitam, tapi tetap saja itu bukan beras yang segar."

Titiek mengungkapkan bahwa sebagian beras impor tersebut masuk ke gudang sejak Oktober 2024, dan hingga kini belum didistribusikan.

Ia menilai proses penyemprotan insektisida tidak efektif menjangkau seluruh tumpukan beras.

"Kalau semprotannya hanya dari luar, bagian tengah tumpukan itu tidak bisa dijangkau. Jadi tetap ada hama dan kutunya," lanjutnya.

Titiek meminta Mentan segera mengambil langkah konkret terhadap keberadaan beras lama yang kualitasnya menurun, terutama sebelum didistribusikan ke masyarakat.

"Beras yang sudah tidak segar sebaiknya segera dikeluarkan. Jangan sampai bantuan pangan malah menggunakan beras yang kualitasnya buruk," tegasnya.

Ia menekankan pentingnya menjaga kualitas beras, terlebih di tengah hasil panen yang bagus tahun ini.

"Ini menyangkut nama baik pemerintah. Kalau ada panen bagus, beras yang lama jangan dibiarkan menumpuk terlalu lama. Segera dibagikan sebelum semakin rusak," pungkas Titiek.*

(d/a008)

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
Mentan Bongkar Dugaan Kecurangan Beras, Konsumen Dirugikan Rp99,35 Triliun
Kain Tenun NTT Jadi Sorotan, Titiek Soeharto Dukung Budaya Lokal di Ajang Busana Tradisional
Sidak Beras di Surabaya, Mentan Ingatkan: Jual di Atas HET, Akan Ditindak!
Mentan Amran Sulaiman Bongkar Dugaan Manipulasi Data Stok Beras: “Jangan Main-main dengan Nasib Petani!”
Menteri Pertanian Amran Sulaiman Pecat Dua Pejabat Kementan Gara-gara Minta Fee Proyek Rp 27 Miliar
Syukuran 4 Juta Ton Beras, Mentan Amran Gelar Pengajian dan Santunan Anak Yatim
komentar
beritaTerbaru