
Eks Mendag Tom Lembong Dituntut 7 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi Impor Gula Rp578 Miliar
JAKARTA Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut eks Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong, dengan hukuman penjara selam
PemerintahanJAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa total stok beras nasional yang tersimpan di gudang Perum Bulog saat ini mencapai 4,3 juta ton.
Angka tersebut terdiri dari sisa stok tahun 2024 sebanyak 1,7 juta ton dan tambahan penyerapan dari awal 2025 sebesar 2,6 juta ton.
Hal itu disampaikan Amran dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (2/7/2025).
Baca Juga:
Ia menyebut, kondisi pasokan beras dalam negeri dipastikan aman hingga akhir tahun.
"Setiap tahun itu ada sisa stok. Sisa stok tahun 2024 sebesar 1,7 juta ton, ditambah 2,6 juta ton dari pengadaan tahun ini. Jadi totalnya 4,3 juta ton," ujar Amran.
Baca Juga:
Amran menambahkan, tambahan pengadaan sebesar 2,6 juta ton hanya dalam kurun enam bulan pertama 2025 merupakan pencapaian yang cukup signifikan.
Untuk lima tahun terakhir, kata dia, rata-rata penambahan stok hanya sekitar 1,2 juta ton.
Kementerian Pertanian menargetkan penyaluran beras sebanyak 360.000 ton untuk bantuan sosial (bansos) dan 1,5 juta ton untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui operasi pasar.
"Kita prioritaskan beras-beras yang masuk lebih awal untuk didistribusikan dalam program bansos dan SPHP," jelas Amran.
Pernyataan Mentan Amran mendapat respons kritis dari Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto.
Ia menyoroti kondisi fisik sisa beras impor tahun lalu yang dinilai sudah tidak layak konsumsi karena disimpan terlalu lama.
"Kalau beras itu sudah terlalu lama disimpan di gudang, itu kami lihat sendiri sudah ada kutunya," ujar Titiek.
"Walaupun bukan kutu hitam, tapi tetap saja itu bukan beras yang segar."
Titiek mengungkapkan bahwa sebagian beras impor tersebut masuk ke gudang sejak Oktober 2024, dan hingga kini belum didistribusikan.
Ia menilai proses penyemprotan insektisida tidak efektif menjangkau seluruh tumpukan beras.
"Kalau semprotannya hanya dari luar, bagian tengah tumpukan itu tidak bisa dijangkau. Jadi tetap ada hama dan kutunya," lanjutnya.
Titiek meminta Mentan segera mengambil langkah konkret terhadap keberadaan beras lama yang kualitasnya menurun, terutama sebelum didistribusikan ke masyarakat.
"Beras yang sudah tidak segar sebaiknya segera dikeluarkan. Jangan sampai bantuan pangan malah menggunakan beras yang kualitasnya buruk," tegasnya.
Ia menekankan pentingnya menjaga kualitas beras, terlebih di tengah hasil panen yang bagus tahun ini.
"Ini menyangkut nama baik pemerintah. Kalau ada panen bagus, beras yang lama jangan dibiarkan menumpuk terlalu lama. Segera dibagikan sebelum semakin rusak," pungkas Titiek.*
(d/a008)
JAKARTA Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut eks Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong, dengan hukuman penjara selam
PemerintahanJAKARTA Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir perdagangan Kamis (4/7/2025), turun 12,859 poin atau 0,19 ke level 6
EkonomiBELU Wujud kepedulian terhadap kesehatan masyarakat di wilayah perbatasan, Satgas Yonif 741/Garuda Nusantara (GN) Pos Fatubesi Atas turut b
NasionalJAKARTA Pemerintah Indonesia memastikan hingga saat ini belum menerima nota diplomatik resmi dari Pemerintah Brasil terkait insiden kematia
NasionalJAKARTA Kabar duka menyelimuti dunia hukum Indonesia. Mantan Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh, yang akrab disapa Arman, meninggal dunia di J
SosokMEDAN Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin resmi menunjuk Dr. Harli Siregar, S.H., M.Hum. sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kaja
NasionalPEKAN BARU Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, tengah menjadi sorotan dunia setelah tarian anak Pacu Jalur bertajuk Aura Farming
Seni dan BudayaPADANGSIDIMPUAN Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita uang tunai senilai Rp 231 juta dari rumah Direktur PT Dalihan Natolu Grup (DNG),
BeritaPADANG SISIMPUAN Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padangsidimpuan melaksanakan kegiatan penertiban dan pengawasan terhadap spand
NasionalJAKARTA Tentara Nasional Indonesia (TNI) resmi mengumumkan bahwa Letnan Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya akan kembali berdinas aktif di lin
Nasional