Artis Terkenal Cinta Laura Menilai Politik di Indonesia Masih Penuh Birokrasi

JAKARTA-Artis Cinta Laura dikenal sebagai salah satu artis Indonesia yang penuh prestasi dan pendidikan tinggi.

Cinta Laura merupakan lulusan dari jurusan Psikologi dan Sastra Jerman Universitas Columbia New York, salah satu kampus Ivy league di Amerika Serikat.

Tak main-main, Cinta Laura berhasil lulus dengan predikat Cum Laude karena Indeks Prestasi Kumulatifnya yang tinggi yaitu 3,9 di tahun 2014.

Baca Juga:

• Warga Pohsanten dan Mendoyo Gelar Gotong Royong Bersihkan Sampah di Jembatan Penghubung
• Haji Uma Apresiasi Polres Bireuen Gagalkan 6,3 Kg Sabu: Bukti Komitmen Berantas Narkoba

Gelar kehormatan ini hanya diberikan ke sekitar 20 persen dari lebih dari 1.000 mahasiswa Columbia yang lulus tahun 2014.

Hebatnya lagi, Cinta Laura mampu menyelesaikan kuliahnya hanya dalam tiga tahun.

Baca Juga:

• Gubernur Aceh Hadiri Syukuran Kembalinya Empat Pulau ke Wilayah Aceh: Harus Dikelola Serius
• Forum Ilmiah di Aceh Kritik Penyatuan Fungsi Penyidik-Penuntut dalam RKUHAP, Taqwaddin Husen: Apa Ada Motif Lain?

Setelah lulus dan menjadi sarjana, Cinta mendapat beasiswa pendidikan master di London, yakni Marshal & Rhodes Scholarship dan Gates Cambridge Scholarship di Universitas Cambridge.

Namun, ia memutuskan untuk menunda kuliah S2-nya selama 2 tahun dan memilih melanjutkan karirnya terlebih dahulu.

Karena prestasi dan latar pendidikannya tersebut, banyak yang justru menduga Cinta Laura akan melebarkan sayapnya ke dunia politik.

Bahkan ternyata Cinta Laura sempat mendapatkan tawaran untuk terjun ke dunia politik. Hal ini diungkapkan Cinta Laura pada tahun 2021 lalu.

Tetapi Cinta Laura menolak tawaran tersebut karena ia merasa belum memiliki kapasitas yang cukup untuk menjadi seorang politisi.

Selain itu, Cinta Laura juga merasa tidak tertarik untuk terjun ke dunia politik.

Dilansir dari YouTube Channel KUY Entertainment, Senin (16/1/2023) Cinta Laura mengaku dirinya saat ini tidak sejalan dengan sistem politik di Indonesia.

Cinta Laura menilai suara-suara yang disampaikan masyarakat khususnya anak muda hingga saat ini belum didengar oleh pemerintah.

Sedangkan Cinta Laura menilai sudah seharusnya ada perubahan dalam sistem politik dan pemerintahan Indonesia.

Karena sistem politik di Indonesia masih penuh birokrasi,” ungkap Cinta Laura.

“Dalam arti masih banyak orang-orang yang sudah berpuluh-puluh tahun menjabat di politik sehingga mereka tidak melepaskan anak-anak muda bersuara,” lanjutnya.

“Sama tidak mengeksekusi apa yang masyarakat apalagi kita anak muda yang diinginkan. Selama birokrasi itu masih ada, maka kita nggak akan ada perubahan drastis yang ingin kita buat.”

Selain karena itu, Cinta Laura juga tak tertarik terjun ke dunia politik saat ini karena ia tak dimanfaatkan orang lain demi kepentingan pribadi.

Saat ini Cinta Laura mengaku lebih memilih menjadi masyarakat biasa yang aktif turut ikut menyuarakan kebenaran dan menyampaikan pendapat ke pemerintah.

So aku nggak mau jadi boneka orang lain, jadi lebih baik menjadi masyarakat biasa lewat platform kita bersuara biar mereka yang mengatur,” jelas Cinta Laura.

Dan kita bisa menyuarakan kebenaran kita,” lanjutnya.

Kendati demikian Cinta Laura juga tak menutup kemungkinan jika suatu saat ia berubah pikiran untuk ikut terjun ke dunia politik.

Siapa tahu di masa depan aku mau jadi politisi, siapa yang tahu. Masa depan kan juga kita nggak tahu, tapi untuk saat ini belum,” ungkap Cinta Laura.

(DADANG)

 

 

 

 

 

Warga Pohsanten dan Mendoyo Gelar Gotong Royong Bersihkan Sampah di Jembatan Penghubung

Haji Uma Apresiasi Polres Bireuen Gagalkan 6,3 Kg Sabu: Bukti Komitmen Berantas Narkoba

Gubernur Aceh Hadiri Syukuran Kembalinya Empat Pulau ke Wilayah Aceh: Harus Dikelola Serius

Forum Ilmiah di Aceh Kritik Penyatuan Fungsi Penyidik-Penuntut dalam RKUHAP, Taqwaddin Husen: Apa Ada Motif Lain?

Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti Dirikan Tenda Pengungsian di Sinak, Papua Tengah: Wujud Nyata Kepedulian TNI untuk Rakyat

Satgas TNI Yonif 700/WYC Bangun Honai di Gome, Jalin Kemanunggalan dengan Warga Papua