BREAKING NEWS
Senin, 28 Juli 2025

Sutiyoso Kritik Gibran: Minim Pengalaman, Bangsa Ini Jangan Jadi Taruhan

Justin Nova - Sabtu, 26 April 2025 15:30 WIB
366 view
Sutiyoso Kritik Gibran: Minim Pengalaman, Bangsa Ini Jangan Jadi Taruhan
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan Purnawirawan TNI Letnan Jenderal Sutiyoso .
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan Purnawirawan TNI Letnan Jenderal Sutiyoso secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap desakan untuk mencopot Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dari jabatannya.

Dukungan itu ia sampaikan dalam wawancaranya di kanal YouTube Hersubeno Point, yang tayang Sabtu (26/4/2025). Sutiyoso menyuarakan kekhawatiran besar apabila terjadi situasi darurat di mana Presiden Prabowo Subianto tidak bisa melanjutkan tugasnya.

"Kita doakan 08 (Prabowo) sehat, bahkan satu periode lagi. Tapi andai kata amit-amit 08 berhalangan tetap, siapa jadi presiden? Otomatis wakil presiden, itu konstitusi kita," kata Sutiyoso.

Baca Juga:

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta dua periode ini, Gibran dinilai belum memiliki pengalaman dan kapasitas yang cukup untuk mengelola negara sebesar Indonesia.

Ia menyebut pengalaman Gibran yang hanya dua tahun menjabat sebagai Wali Kota Solo belum cukup menjadi bekal untuk menduduki jabatan strategis seperti Wakil Presiden, apalagi jika harus menggantikan Presiden secara konstitusional.

Baca Juga:

"Cuma dua tahun memimpin Solo yang homogen tentu tantangannya sedikit. Tiba-tiba langsung nasional," tambahnya.

Sutiyoso pun mengaku heran, mengingat dirinya masih ingat pernyataan Presiden Jokowi dahulu bahwa anak-anaknya tidak tertarik terjun ke dunia politik.

"Katanya dulu jual martabak, pisang goreng, dan sukses. Tapi di tengah jalan malah maju Pilkada," ujarnya, menyindir masuknya Gibran dan Bobby Nasution ke dunia politik.

Gibran yang terpilih sebagai Wakil Presiden dalam Pemilu 2024 mendampingi Prabowo, memang sempat menuai kontroversi terkait batas usia pencalonan.

Isu ini terus menjadi sorotan, terutama dari kalangan purnawirawan dan tokoh-tokoh nasional yang menuntut penguatan etika bernegara dan regenerasi kepemimpinan yang matang.

(gn/J006)

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru