Ketua DPR Puan Maharani dalam Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR Tahun Sidang 2024-2025 di Gedung Nusantara, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). (foto: Dhemas Reviyanto/antara)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
DENPASAR — Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, secara resmi membuka rangkaian kegiatan Bimbingan Teknis Nasional (Bimtek) Anggota DPR dan DPRD Fraksi PDI Perjuangan seluruh Indonesia yang digelar di Bali Beach Convention Center, Denpasar, Rabu (30/7/2025).
Acara ini diikuti lebih dari 3.200 peserta, terdiri atas anggota DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota dari Fraksi PDIP yang datang dari berbagai wilayah Indonesia.
Kegiatan dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars PDI Perjuangan, dilanjutkan dengan mengheningkan cipta yang dipimpin oleh Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Pembentukan Kader, Djarot Saiful Hidayat.
Dalam pidatonya, Puan Maharani menekankan pentingnya konsistensi PDIP sebagai partai yang membela kepentingan rakyat kecil dan kaum muda.
Ia mengingatkan bahwa identitas historis PDIP sebagai partainya wong cilik dan anak muda harus tetap dijaga melalui kerja-kerja politik yang konkret dan relevan dengan perkembangan zaman.
"Pada masa lalu, PDI Perjuangan selalu identik dengan partai wong cilik dan anak muda. Ke depan, kita harus mampu menunjukkan kerja nyata agar tetap eksis sebagai partainya rakyat kecil dan generasi muda," ujar Puan.
Ia juga menyampaikan bahwa simbol dan retorika politik tidak lagi cukup dalam menghadapi tantangan politik modern.
Puan mendorong seluruh kader untuk membumikan kerja politik di lapangan, yang mampu menyentuh langsung kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
"Kita tidak cukup hanya teriak 'Merdeka!' lalu berharap rakyat akan memilih PDI Perjuangan. Dibutuhkan kerja sistematis dan strategi yang sesuai dengan lingkungan, budaya, dan perkembangan zaman," tegasnya.
Lebih lanjut, Ketua DPR RI tersebut menyoroti pentingnya soliditas internal partai, bukan hanya mengandalkan kekuatan legislatif dan eksekutif.
Ia menekankan bahwa arah perjuangan yang jelas, struktur organisasi yang kuat, serta keberanian melakukan otokritik internal merupakan kekuatan utama PDIP dalam menghadapi dinamika politik nasional.
"Sebelum mengkritik pihak luar, kita perlu berani bercermin dan mengevaluasi diri sendiri agar tetap kuat dan relevan," imbuhnya.