JAKARTA — Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi DPP PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira, menegaskan bahwa dukungan PDI Perjuangan terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tidak harus diwujudkan dalam bentuk bergabung ke dalam kabinet.
Menurut Andreas, PDIP mengambil peran sebagai partai penyeimbang di luar pemerintahan, dengan tetap memberikan dukungan secara substantif dan kritis demi memastikan jalannya program-program pemerintah sesuai dengan aspirasi publik.
"Bahwa presiden juga membutuhkan second opinion dari luar pemerintahan untuk melihat perkembangan program pemerintahan yang dijalankan," ujar Andreas kepada wartawan di Jakarta, Selasa (5/8).
Ia menambahkan, posisi PDIP sebagai partai penyeimbang telah disampaikan langsung oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Sikap tersebut diambil sebagai bentuk tanggung jawab partai dalam menjaga kualitas demokrasi dan memastikan bahwa pemerintah tetap mendapatkan masukan konstruktif dari luar struktur kabinet.
Di sisi lain, Andreas menegaskan bahwa hak prerogatif untuk menentukan komposisi kabinet sepenuhnya berada di tangan Presiden Prabowo.
Namun, menurutnya, kehadiran PDIP sebagai penyeimbang juga merupakan representasi dari aspirasi sebagian masyarakat yang mungkin memiliki pandangan berbeda terhadap jalannya pemerintahan.
"Saya kira ini penting, sehingga dengan demikian PDI Perjuangan bisa lebih leluasa untuk memainkan perannya sebagai partai penyeimbang dalam proses pemerintahan yang berjalan saat ini," ujar Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI itu.
Dengan posisi ini, PDIP berharap dapat terus mengawal agenda-agenda strategis nasional dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, serta memperjuangkan kepentingan rakyat secara kritis dan konstruktif.*
(at/a008)
Editor
: Abyadi Siregar
Andreas Pareira: PDIP Dukung Pemerintah Tanpa Harus Gabung Kabinet