BITVONLINE.COM -Para pengguna Gmail diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap modus penipuan daring terbaru yang kini makin canggih dan sulit dikenali.
Teknik manipulasi tautan (link spoofing) yang digunakan pelaku kejahatan siber kini tidak hanya memalsukan teks tautan, tetapi juga mampu menyamarkan alamat asli bahkan saat kursor diarahkan ke atas tautan (hovering), metode yang selama ini dianggap aman untuk memverifikasi keaslian link.
Modus penipuan ini terutama menyasar pengguna Gmail yang mengakses email melalui peramban web seperti Google Chrome.
Tautan yang tampak meyakinkan bisa jadi merupakan jebakan yang berisiko mencuri data pribadi, bahkan membuka akses ke rekening bank korban hanya dengan satu kali klik.
Teknik manipulasi ini, meskipun menggunakan HTML dasar tanpa Javascript, cukup efektif mengecoh pengguna awam yang tidak teliti memeriksa URL sebenarnya di sudut kiri bawah layar peramban.
Dengan menyamarkan URL saat hovering, pelaku bisa mengarahkan korban ke situs phishing tanpa disadari.
Peringatan terkait teknik ini sebelumnya pernah disampaikan oleh pakar keamanan siber dari KnowBe4 sejak 2020, yang menyebutkan bahwa metode hovering tidak lagi bisa sepenuhnya diandalkan dalam memverifikasi tautan.
Meskipun Google menyatakan telah memblokir lebih dari 99,9% spam, phishing, dan malware menggunakan sistem berbasis kecerdasan buatan (AI), ancaman manipulasi tautan tetap ada.
Juru bicara Google mengungkapkan bahwa Gmail terus memperbarui sistem deteksi dan pemindaian otomatis terhadap tautan maupun lampiran dalam pesan masuk dan keluar.
"Sebagai bagian dari perlindungan berbasis AI, Gmail memperhitungkan metode pengaburan tautan saat mengklasifikasikan pesan," ujar juru bicara Google yang dikutip dari Forbes, Kamis (7/11).
Google juga mendorong pengguna untuk mengikuti kuis phishing yang tersedia di situs resminya, guna meningkatkan kemampuan mendeteksi email mencurigakan.
Selain itu, Google menyarankan pengguna untuk mempertimbangkan penggunaan aplikasi email khusus di desktop atau perangkat seluler, yang memiliki lapisan keamanan tambahan dibandingkan akses melalui browser.
Dengan maraknya modus baru ini, pengguna diimbau untuk tidak mudah tergoda oleh tautan mencurigakan, memverifikasi alamat tujuan dengan cermat, serta tidak sembarangan mengklik tautan meskipun terlihat seolah berasal dari sumber terpercaya.*