BREAKING NEWS
Minggu, 10 Agustus 2025

Stop Ucapkan Ini! Mental Miskin Orang Tua Bisa Turunkan Mental Anak

Justin Nova - Selasa, 27 Mei 2025 07:45 WIB
Stop Ucapkan Ini! Mental Miskin Orang Tua Bisa Turunkan Mental Anak
Ilustrasi.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

bitvonline.com-Kata-kata memiliki kekuatan luar biasa, terlebih saat diucapkan kepada anak-anak. Menurut pakar parenting Amy Morin, pilihan kata orang tua—bahkan yang terdengar sepele—dapat membentuk mentalitas dan pola pikir anak hingga dewasa.

Dalam bukunya "13 Things Mentally Strong Parents Don't Do", Morin mengingatkan bahwa ucapan negatif yang menyiratkan ketidakmampuan atau mental miskin bisa berdampak jangka panjang terhadap psikologis anak.

Salah satu contoh kalimat yang sebaiknya dihindari oleh orang tua adalah:

Baca Juga:

"Ayah-Bunda tidak punya uang, kita enggak mampu beli itu."

Kalimat tersebut, meskipun mungkin benar secara kondisi keuangan saat ini, justru menanamkan keyakinan negatif pada anak bahwa mereka hidup dalam keterbatasan dan tak bisa berbuat banyak untuk mengubahnya.

Baca Juga:

Ubah Kalimat, Ubah Mentalitas

Morin menyarankan agar orang tua mengganti narasi tersebut dengan kalimat yang membangun dan realistis, seperti:

"Ayah dan Bunda ingin beli itu untuk kita, tapi sekarang belum bisa. Kita perlu menabung dan kerja keras dulu supaya bisa mencapainya."

Dengan pendekatan ini, anak diajarkan konsep mengelola keuangan, menunda kepuasan, dan membentuk mentalitas bertumbuh yang kelak berguna dalam kehidupan dewasa mereka.

Dampak Langsung terhadap Kesuksesan Anak

Menggunakan kalimat positif yang menekankan usaha, perencanaan, dan harapan, secara tidak langsung menanamkan nilai-nilai penting seperti disiplin finansial, kerja keras, dan optimisme. Anak-anak pun akan lebih siap menghadapi tantangan dan lebih percaya diri dalam mengejar impian mereka.

Sebaliknya, kalimat bernada pesimistis dan penuh batasan bisa menumbuhkan mentalitas korban, di mana anak merasa tidak memiliki kontrol atas masa depannya.

"Kalimat sederhana bisa menjadi pondasi yang membentuk karakter anak. Orang tua perlu sadar bahwa komunikasi bukan hanya soal menyampaikan, tapi juga soal membentuk masa depan," jelas Morin dalam bukunya.

Tips Komunikasi Sehat dengan Anak:

Fokus pada solusi, bukan keterbatasan

Gunakan bahasa yang realistis namun positif

Libatkan anak dalam proses perencanaan atau pengambilan keputusan kecil

Tunjukkan bahwa kerja keras dan perencanaan bisa mengubah keadaan

Dengan menyadari dampak kata-kata, orang tua dapat menjadi agen perubahan pertama yang membentuk mental kuat dan optimis pada anak-anak mereka.*

(cb/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
Wamendiktisaintek: Program MBG Meningkatkan Kemampuan Matematika dan Bahasa Inggris Siswa
Momen Semangat Perdana Masuk Sekolah Serentak SPMB Tahun Ajaran 2025 di Lhokseumawe
Dorong Semangat Belajar! BRI RO Medan Salurkan Bantuan Perlengkapan Sekolah untuk Murid SDN 066650 Medan
Menkes Budi Ungkap 9 Persen Anak Indonesia Alami Gangguan Mental, Pemerintah Siap Tambah Psikolog
Makanan Sehat untuk Anak, Ekonomi Sehat untuk Bangsa
komentar
beritaTerbaru