BREAKING NEWS
Selasa, 10 Juni 2025

WindRunner, 'Monster Langit' Pengganti Mriya Siap Menggebrak Paris Air Show

Adelia Syafitri - Sabtu, 07 Juni 2025 08:16 WIB
105 view
WindRunner, 'Monster Langit' Pengganti Mriya Siap Menggebrak Paris Air Show
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

PARIS — Dunia penerbangan tengah menanti debut sang raksasa baru yang digadang-gadang akan merevolusi industri kargo udara global.

Bernama WindRunner, pesawat kargo terpanjang dan bervolume terbesar yang pernah dirancang ini akan melakukan penampilan perdananya di ajang Paris Air Show 2025.

Dirancang oleh perusahaan Radia, yang didirikan oleh mantan insinyur MIT dan Boeing, WindRunner melampaui legenda Antonov An-225 Mriya dengan panjang 108 meter dan ruang kargo mencapai 7.700 meter kubik, lebih dari tiga kali kapasitas Airbus BelugaXL.

Kemampuannya yang luar biasa tak hanya menjadi pencapaian teknologi, tetapi juga menandai ambisi besar untuk mengubah wajah logistik dunia.

Dari Turbin Angin ke Operasi Militer

Awalnya, WindRunner dirancang untuk menjawab tantangan logistik ekstrem: mengangkut bilah turbin angin sepanjang 105 meter ke daerah terpencil.

Namun, desain yang visioner dengan cepat menarik perhatian dari berbagai sektor, termasuk industri pertahanan.

Pada Mei lalu, Radia secara resmi menjalin kerja sama dengan Komando Transportasi AS (USTRANSCOM) untuk mengkaji potensi WindRunner sebagai aset logistik militer.

Kemampuannya mendarat di landasan tak beraspal sepanjang hanya 1.800 meter, menjadikannya cocok untuk misi kemanusiaan dan militer di wilayah terpencil.

"Ini bisa menjadi game-changer bagi operasi militer dan bencana," ungkap analis pertahanan independen dari Eropa, saat menanggapi kemunculan WindRunner dalam agenda Paris Air Show tahun ini.

Meski rincian teknis mesinnya belum sepenuhnya diungkap, WindRunner diperkirakan akan didukung oleh empat mesin jet, mampu melaju hingga Mach 0.6 (741 km/jam) pada ketinggian jelajah 41.000 kaki.

Proyek ini melibatkan konsorsium global dari Spanyol, Brasil, hingga Inggris, yang memberi sinyal bahwa ini lebih dari sekadar mimpi rekayasa.

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru