BREAKING NEWS
Senin, 23 Juni 2025

Studi MIT Ungkap Penggunaan Chatbot Bisa Melemahkan Kemampuan Berpikir Kritis

Justin Nova - Senin, 23 Juni 2025 07:53 WIB
49 view
Studi MIT Ungkap Penggunaan Chatbot Bisa Melemahkan Kemampuan Berpikir Kritis
ilustrasi CHATGPT (foto: getty image)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN - Di tengah meningkatnya popularitas kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT, sebuah studi terbaru dari Media Lab di Massachusetts Institute of Technology (MIT) justru memperingatkan dampak negatif dari penggunaan chatbot terhadap fungsi otak manusia.

Studi ini melibatkan 54 partisipan berusia 18–39 tahun yang dibagi dalam tiga kelompok: satu menggunakan ChatGPT, satu menggunakan Google Search, dan satu lagi tidak menggunakan bantuan digital sama sekali.

Peserta diminta menulis beberapa esai seperti dalam ujian SAT, sementara aktivitas otak mereka dipantau menggunakan teknologi Electroencephalography (EEG).

Hasil Mengejutkan: Turunnya Fungsi Otak pada Pengguna Chatbot

Mengutip laporan TIME (Jumat, 20 Juni 2025), hasil studi menunjukkan bahwa:

Pengguna ChatGPT memiliki performa buruk dari segi bahasa, perilaku, dan neurologi.

Mereka menjadi semakin malas dari esai ke esai, dan banyak yang berakhir menggunakan teknik copy-paste.

Esai yang dihasilkan dianggap tidak orisinal dan "tidak berjiwa", menurut penilaian dua guru bahasa Inggris.

Aktivitas EEG menunjukkan rendahnya keterlibatan otak, terutama dalam kontrol perhatian.

Sebaliknya, peserta yang menggunakan Google Search menunjukkan aktivitas otak yang lebih baik, dan kelompok yang tidak menggunakan alat bantu digital sama sekali justru memiliki konektivitas saraf tertinggi, terutama pada pita alfa, theta, dan delta—yang berkaitan dengan daya ingat, kreativitas, dan pemrosesan makna.

Peringatan dari Peneliti

Penulis utama studi, Natalita Kosmyna, menyampaikan kekhawatirannya atas ketergantungan masyarakat terhadap chatbot dan LLM (large language models).

"Otak yang sedang berkembang berada pada risiko tertinggi," tegas Kosmyna.

Ia menekankan bahwa kenyamanan yang diberikan AI bisa datang dengan harga mahal, yaitu penurunan fungsi kognitif jangka panjang, terutama pada kalangan muda.

Studi ini menjadi pengingat bahwa meskipun teknologi AI seperti chatbot sangat membantu, penggunaannya tetap harus bijak dan terbatas. Terutama bagi generasi muda, penting untuk tetap melatih kemampuan berpikir kritis dan orisinalitas tanpa terlalu bergantung pada mesin.*

(cb/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru