
Rocky Gerung Hadir di SMA Plus Efarina, Bupati Simalungun: Ini Momentum Lahirkan Generasi Emas
SIMALUNGUN Bupati Simalungun, Dr. H. Anton Achmad Saragih, bersama Ketua TP PKK Kabupaten Simalungun, Ny. Hj. Darmawati Anton Achmad Sar
PendidikanJAKARTA– Sebuah studi terbaru yang dirilis oleh Koalisi Global untuk Kesehatan Mental Remaja yang dipimpin UNICEF mengungkap fenomena mencengangkan, yaitu Generasi Z, mereka yang lahir antara akhir 1990-an hingga awal 2010-an, ternyata lebih gemar mengonsumsi berita dibandingkan jenis konten lainnya.
Penemuan ini bertentangan dengan stereotip umum yang menyebut Gen Z lebih tertarik pada konten hiburan atau viral di media sosial.
Namun, yang menjadi sorotan bukan hanya ketertarikan mereka terhadap berita, tetapi dampak emosional serius yang ditimbulkan oleh paparan informasi global yang konstan.
Dalam laporan yang melibatkan lebih dari 5.600 responden berusia 14 hingga 25 tahun dari berbagai negara, ditemukan bahwa 60% Gen Z merasa kewalahan oleh berita, terutama yang bertema konflik geopolitik, krisis iklim, hingga ketidakstabilan ekonomi.
"Bagi banyak orang muda, beban dari berbagai krisis ini sangat personal, tercermin dalam pikiran, tubuh, dan harapan mereka terhadap masa depan," ujar Dr. Zeinab Hijazi, Pemimpin Global UNICEF untuk Kesehatan Mental, dalam wawancara bersama Arab News, Minggu (29/6/2025).
Hijazi menyebut, paparan berita yang tidak terkendali dapat merusak kepercayaan diri dan memperburuk kondisi psikologis anak muda, terutama ketika dukungan kesehatan mental belum tersedia secara merata.
Salah satu sumber utama paparan berita Gen Z berasal dari media sosial, dengan TikTok tercatat sebagai aplikasi favorit oleh 21% responden.
Namun, keunggulan akses ini disertai risiko besar berupa misinformasi, propaganda, dan rendahnya pemahaman kontekstual.
"Anak muda perlu dibekali kemampuan berpikir kritis. Bagian otak yang mengatur pengambilan keputusan rasional belum sepenuhnya berkembang pada usia mereka," jelas Dr. Shaima Al-Fardan, psikolog klinis di Uni Emirat Arab.
Al-Fardan menambahkan, paparan terus-menerus terhadap berita dapat menciptakan pola pikir negatif dan memperkuat isolasi sosial, terutama jika tidak diimbangi dengan interaksi nyata dan literasi digital yang memadai.
Lebih dari 67% responden mengaku merasa lebih tertekan ketika mengakses berita internasional, dibandingkan dengan berita nasional (60%) dan lokal (40%).
SIMALUNGUN Bupati Simalungun, Dr. H. Anton Achmad Saragih, bersama Ketua TP PKK Kabupaten Simalungun, Ny. Hj. Darmawati Anton Achmad Sar
PendidikanPADANGSIDIMPUAN Pemerintah Kota (Pemko) Padangsidimpuan bersama Polres Padangsidimpuan dan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Tapanuli
PemerintahanKAMPUNG TENGAH Kejaksaan Negeri (Kejari) Lampung Tengah tengah menelusuri laporan dugaan pemerasan terhadap sejumlah Aparatur Sipil Nega
Hukum dan KriminalJAKARTA Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akan genap berusia satu tahun pada 20 Oktober 2
PolitikPARAPAT Pengamat politik sekaligus filsuf, Rocky Gerung, kembali melontarkan kritik tajam terhadap kebijakan pemerintah, kali ini menyor
NasionalTAKENGON Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bener Meriah resmi melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda)
PolitikOlehRachmat Jayadikarta SE,.adsenseKELANGKAAN Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan sejumlah provinsi lain d
OpiniJAKARTA Hasil undian cabang olahraga sepak bola putra SEA Games 2025 resmi diumumkan dan langsung menyita perhatian publik. adsenseTim
OlahragaJAKARTA Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mencatat capaian signifikan dalam upaya pembera
Hukum dan KriminalMEDAN Ketua DPW Partai NasDem Sumatera Utara, Iskandar, menerima permintaan maaf dari Kapolda Sumut Irjen Wisnu Hermawan terkait insiden
Hukum dan Kriminal