BREAKING NEWS
Sabtu, 13 Desember 2025

Universitas Diponegoro Kerja Sama TU Berlin, Hadirkan Strategi Mitigasi Banjir Rob

Adelia Syafitri - Jumat, 12 Desember 2025 08:00 WIB
Universitas Diponegoro Kerja Sama TU Berlin, Hadirkan Strategi Mitigasi Banjir Rob
Universitas Diponegoro. (Foto: Dok. Undip)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SEMARANG, – Universitas Diponegoro (Undip) memperkuat upaya penanganan persoalan di kawasan pesisir Jawa Tengah dengan menjalin kerja sama internasional bersama Technische Universitaet Berlin (TU Berlin).

Fokus utama riset ini adalah wilayah ekoton Semarang-Demak yang kerap terdampak banjir rob, penurunan muka tanah, dan isu lingkungan lainnya.

Ketua Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Fakultas Teknik Undip, Prof. Dr. Ing. Wiwandari Handayani, menyampaikan bahwa kerja sama ini menjadi bagian dari program Science Communication Project (SCP) dalam rangka Multidisciplinary Learning Series Global Center of Spatial Methods for Urban Sustainability (SMUS).

Baca Juga:

"Kami menyoroti ekoton Semarang-Demak sebagai wilayah transisi antara darat dan laut. Masalah banjir rob dan degradasi lingkungan menjadi perhatian utama. Riset ini juga disajikan secara interaktif agar masyarakat mudah memahami kondisi kawasan pesisir," ujar Wiwandari saat peluncuran SCP di kampus Undip, Jumat (12/12).

Dalam riset ini, tim peneliti tidak hanya menganalisis aspek fisik dan lingkungan, tetapi juga livinghood atau kehidupan masyarakat pesisir.

Peneliti Prof. Dr.sc.agr. Iwan Rudiarto menjelaskan, selama 25 tahun terakhir banyak wilayah daratan di Semarang-Demak yang mengalami degradasi dan berubah menjadi area tergenang air.

"Salah satu strategi yang kami usulkan adalah Nature-based Solutions (NBS), misalnya penghijauan mangrove, sebagai alternatif mitigasi berbasis alam. Selain itu, kami juga memperhatikan adaptasi masyarakat, seperti pembangunan rumah apung di Desa Timbulsloko, Demak," kata Iwan.

Kerja sama Undip-TU Berlin diharapkan menjadi dasar rekomendasi kebijakan yang terintegrasi antara ruang laut dan darat, sekaligus mendorong pembangunan pesisir yang berkelanjutan.

Penelitian ini juga didiseminasikan melalui policy brief bekerja sama dengan Badan Riset Daerah (Brida), agar dapat dijadikan acuan kebijakan pembangunan kawasan pesisir.

"Yang penting adalah bagaimana penataan ruang dapat dilakukan secara terpadu antara darat dan laut, sehingga mitigasi dampak banjir rob dan degradasi lingkungan berjalan efektif," pungkas Iwan.*

(k/dh)

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
UNDIP Jadi Kampus Pertama di Indonesia Miliki Layanan Imigrasi Resmi di Kampus
Mengenal 4 Fakultas Teknik Tertua di Indonesia!
Kasus Perundungan Dokter Residen Undip Berakhir, Tiga Pelaku Divonis Penjara
Manchester United Bidik Ollie Watkins, Transfer Bergantung pada Masa Depan Hojlund
Sidang PPDS Undip: Terungkap Ancaman Gagal Ujian Jika Tak Bayar Rp 60 Juta
Terancam 9 Tahun Penjara, Tiga Tersangka Pemerasan PPDS Anestesi Undip Resmi Ditahan
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru