BREAKING NEWS
Rabu, 06 Agustus 2025

Kahiyang Ayu Terkesima Lihat Proses Tenun Ulos di Galeri Hutaraja Samosir

Abyadi Siregar - Senin, 05 Mei 2025 09:19 WIB
279 view
Kahiyang Ayu Terkesima Lihat Proses Tenun Ulos di Galeri Hutaraja Samosir
Dekranasda Sumut Kahiyang Ayu mengunjungi Galery Ulos Hutaraja yang berada di kawasan Kampung Ulos Hutaraja, Dusun II, Desa Lumban Suhi-suhi Toruan, Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir, Provinsi Sumut, Minggu (4/5/2025).
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SAMOSIR -Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumatera Utara, Kahiyang Ayu, mengaku kagum saat mengunjungi Galeri Ulos Hutaraja di Desa Lumban Suhi-suhi Toruan, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Minggu (4/5/2025).

Putri Presiden Joko Widodo itu menyaksikan langsung proses pembuatan ulos tradisional yang dilakukan secara manual oleh para penenun lokal.

Dalam kunjungannya, Kahiyang menyempatkan diri berdialog dengan para penenun dan memperhatikan secara saksama setiap tahap proses penenunan.

Baca Juga:

Ia terkesima dengan ketelitian dan keterampilan tangan para pengrajin dalam menyusun benang demi benang menjadi kain ulos yang sarat makna dan budaya.

"Ibu sudah berapa lama menenun ulos? Berapa lama ini jadi seperti kain ulosnya?" tanya Kahiyang dengan penuh antusias kepada salah satu penenun.

Baca Juga:

Op Valen br Situmorang, salah satu penenun senior, menjelaskan bahwa dirinya telah puluhan tahun menekuni kerajinan tenun ulos.

Kemampuan tersebut diwarisinya dari orang tua, dan kini turut ia turunkan kepada anak dan cucu sebagai bentuk pelestarian budaya.

"Kalau motifnya rumit dan banyak warna, prosesnya bisa lama. Tapi kalau sederhana, bisa lebih cepat selesai," ujar Op Valen.

Kahiyang pun semakin antusias mendalami setiap makna di balik motif dan warna kain ulos.

Ia menanyakan perbedaan penggunaan motif dalam berbagai kesempatan adat.

Ketua Galeri Ulos Hutaraja, Mariani br Simarmata, turut menjelaskan bahwa beberapa jenis ulos tradisional yang diproduksi di sana antara lain Ulos Bolean, Suri-suri Ganjang, dan Sibolang.

Kini, motif-motif klasik itu dikembangkan menjadi lebih berwarna dan atraktif, agar bisa digunakan tidak hanya untuk acara adat, tapi juga untuk acara non-formal.

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru