BREAKING NEWS
Rabu, 08 Oktober 2025

Lomba Gebogan Buah Lokal di Pura Swagina Tegaskan Komitmen Bali Padukan Pelestarian Alam dan Budaya

Fira - Selasa, 07 Oktober 2025 07:53 WIB
Lomba Gebogan Buah Lokal di Pura Swagina Tegaskan Komitmen Bali Padukan Pelestarian Alam dan Budaya
Lomba Gebogan Buah Lokal yang berlangsung di Pura Swagina, dalam rangka Piodalan pada Purnama Kapat. (foto: Ist/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali kembali menunjukkan keseriusannya dalam mengintegrasikan pelestarian lingkungan dengan nilai-nilai budaya lokal melalui penyelenggaraan Lomba Gebogan Buah Lokal yang berlangsung di Pura Swagina, dalam rangka Piodalan pada Purnama Kapat.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Provinsi Bali ini mendapat dukungan penuh dari Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, yang hadir langsung di lokasi acara.

Kehadiran Sekda tidak hanya sebagai bentuk dukungan administratif, tetapi juga simbol komitmen Pemerintah Provinsi dalam memperkuat sinergi antara konservasi lingkungan, ketahanan pangan lokal, dan pelestarian tradisi.

Baca Juga:

Lomba ini diikuti oleh 28 gebogan buah yang disusun secara kreatif oleh 12 unit tugas di lingkungan DKLH, termasuk sekretariat, bidang, dan UPTD.

Seluruh gebogan menggunakan buah-buahan lokal hasil hutan dari berbagai penjuru Bali, timur, utara, barat, dan selatan, sebagai bentuk nyata penguatan sektor kehutanan berbasis kearifan lokal.

Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Dr. Drs. I Made Rentin, AP., M.Si., menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar perlombaan.

"Lomba ini kami maknai sebagai kampanye ekologis. Kami ingin mengangkat potensi buah lokal hasil hutan sebagai bagian dari sistem agroforestri yang tidak hanya memperkuat fungsi konservasi, tapi juga berdampak langsung pada ekonomi masyarakat," ujar Made Rentin.

Dalam kesempatan tersebut, Made Rentin juga menyerahkan secara simbolis gebogan istimewa berisi 7 hingga 11 jenis bibit tanaman, seperti durian dan manggis, kepada empat Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH).

Bibit-bibit tersebut telah diupakarai sebelum diserahkan, sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai spiritual dan keberlanjutan alam.

Bibit tersebut nantinya wajib ditanam dan dirawat oleh masing-masing UPTD sebagai bagian dari program konservasi jangka panjang.

"Bibit ini bukan hanya untuk ditanam, tetapi untuk dirawat dan dikawal hingga berbuah. Inilah bentuk keberlanjutan yang nyata," tegas Rentin.

Luh Riniti Rahayu, Koordinator Tim Percepatan PSBS PADAS yang juga bertindak sebagai juri dalam lomba ini, mengapresiasi kreativitas dan pesan lingkungan yang tersampaikan dalam setiap susunan gebogan.

"Kegiatan ini luar biasa, karena memadukan budaya dan pendidikan lingkungan hidup secara langsung. Ini sejalan dengan misi pelestarian yang harus mulai kita tanamkan sejak dini," kata Riniti.

Melihat antusiasme peserta dan dampak positif kegiatan ini, DKLH Provinsi Bali membuka peluang untuk mengembangkan kegiatan serupa menjadi sebuah Festival Buah Lokal Hasil Hutan Bali.

Festival ini direncanakan menjadi agenda tahunan yang menggabungkan konservasi, budaya, dan pemberdayaan masyarakat.

Dengan semangat pelestarian dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku budaya, Bali terus menunjukkan bahwa pelindungan lingkungan dapat tumbuh selaras dengan nilai-nilai tradisi yang hidup dan berkembang dalam masyarakatnya.*

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Prakiraan Cuaca Bali Hari Ini, Selasa 7 Oktober 2025: Cerah Sepanjang Hari
Plt. Kadishub Bali Klarifikasi Isu Pembangunan Bandara Bali Utara dalam Perpres 12/2025
Presiden Prabowo Kumpulkan Menteri di Kertanegara, Ini yang Dibahas!
IHSG Dibuka Menguat ke Level 8.159, Saham PGEO, PGAS hingga BBRI Jadi Penopang
Rupiah Menguat Tipis ke Rp16.563 per Dolar AS
Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Sentuh Rp2,25 Juta per Gram
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru