
Pentingnya Masa Emas 20-30 Tahun untuk Kekuatan Tulang di Masa Depan
JAKARTA Osteoporosis sering dianggap sebagai penyakit yang menyerang usia lanjut, namun proses pengeroposan tulang sebenarnya dimulai jau
KesehatanBATU BARA— Kegiatan Batu Bara Bertanjak Jilid 6 yang seharusnya menjadi ajang pelestarian budaya Melayu, kini tengah diterpa isu miring di media sosial.
Sebuah video viral memperlihatkan seorang ibu mengeluhkan hadiah lomba yang belum diterima, hingga memunculkan berbagai spekulasi dan tudingan terhadap panitia.
Dalam video tersebut, bahkan muncul narasi yang menyudutkan Ketua Panitia Penyelenggara, MR, seolah-olah dirinya bertanggung jawab atas keterlambatan penyaluran hadiah peserta.Baca Juga:
Menanggapi isu yang kian meluas itu, MR akhirnya buka suara dan memberikan klarifikasi langsung kepada awak media, Kamis (23/10/2025).
"Kita tidak dalam posisi salah. Saya pribadi telah mewakafkan waktu, tenaga, dan pikiran demi terlaksananya kegiatan ini. Tidak ada satu rupiah pun uang hadiah yang kami tahan atau gunakan secara pribadi," tegas MR di Batu Bara.
*Kegiatan Swadaya, Bukan Dana Pemerintah*
MR menjelaskan, kegiatan Batu Bara Bertanjak Jilid 6 sepenuhnya digerakkan secara swadaya masyarakat dan tidak menggunakan dana hibah dari pemerintah daerah.
"Batu Bara Bertanjak ini murni hasil perjuangan kami. Semua biaya berasal dari proposal yang kami ajukan ke berbagai pihak. Kami bukan panitia yang menikmati dana hibah, tapi panitia yang berjuang agar budaya Melayu tetap hidup," jelasnya.
Ia menambahkan, bahkan banyak pengeluaran pribadi yang harus dikeluarkan agar kegiatan tetap berjalan.
"Saya justru keluar uang pribadi demi suksesnya acara ini. Kalau bicara soal hadiah, masyarakat perlu tahu, ini bukan dana pemerintah, tapi hasil jerih payah panitia di lapangan," ujarnya.
*Dituding Menahan Hadiah, MR: "Fitnah Takkan Menggoyahkan Niat Baik"*
MR menilai tudingan yang menyebut panitia menahan hadiah hanyalah kesalahpahaman akibat kurangnya informasi di publik.
"Kalau orang tahu kondisi sebenarnya, mereka tak akan menuduh. Saya tidak akan terpancing emosi. Saya ikhlas, karena niat kami hanya ingin menjaga marwah budaya Melayu," ungkapnya tenang.
Menurut MR, segala kekurangan yang terjadi dalam kegiatan telah disampaikan secara terbuka, bahkan panitia telah meminta maaf pasca penutupan acara.
"Setiap kegiatan pasti ada kekurangan, dan kami akui itu. Tapi yang terpenting, kegiatan sukses terlaksana dan mampu membangkitkan semangat Melayu di tengah masyarakat Batu Bara," tambahnya.
*Seruan: Bijak Bermedia Sosial, Jangan Asal Sebar Fitnah*
Dalam kesempatan itu, MR juga mengingatkan masyarakat untuk lebih bijak menggunakan media sosial agar tidak menimbulkan dampak hukum.
"Hati-hati dalam bermedia sosial. Menyebar fitnah bisa berujung pidana. Kalau ada masalah, datang dan bicarakan langsung. Saya terbuka untuk klarifikasi dan siap menunjukkan bukti," ujarnya.
MR bahkan menegaskan dirinya siap bertemu dengan siapa pun, termasuk pihak media, untuk menjelaskan seluruh proses penyelenggaraan Batu Bara Bertanjak dari awal hingga akhir.
"Silakan datang, biar terang benderang. Saya tidak takut seviral apa pun isu ini, karena saya tahu saya tidak salah," tegasnya.
*Harapan: Bertanjak Masuk Agenda Resmi Pemkab Batu Bara 2026*
Lebih jauh, MR menyampaikan harapan agar kegiatan Batu Bara Bertanjak dapat menjadi agenda resmi Pemerintah Kabupaten Batu Bara pada tahun 2026.
"Sudah saatnya pemerintah ikut menanggung tanggung jawab pelestarian budaya. Jangan biarkan kegiatan besar seperti ini terus bergantung pada swadaya masyarakat," katanya penuh harap.
Menurutnya, kegiatan ini berpotensi menjadi ikon budaya Batu Bara dan memperkuat identitas Melayu di Sumatera Utara.
"Bertanjak bukan sekadar kain di kepala, tapi simbol marwah, harga diri, dan kebanggaan Melayu. Generasi muda harus tahu dan bangga dengan budayanya sendiri," tutup MR.
*Penutup: Klarifikasi untuk Masyarakat Pecinta Budaya*
Dengan tenang, MR menyampaikan bahwa dirinya tidak gentar terhadap segala bentuk fitnah dan yakin masyarakat dapat menilai dengan akal sehat.
"Saya percaya kebenaran akan menemukan jalannya. Masyarakat Batu Bara pasti tahu siapa yang benar-benar berjuang demi budaya," pungkasnya dengan nada yakin.*
(M/006)
JAKARTA Osteoporosis sering dianggap sebagai penyakit yang menyerang usia lanjut, namun proses pengeroposan tulang sebenarnya dimulai jau
KesehatanMEDAN Unit Reskrim Polsek Medan Baru berhasil mengamankan dua pria yang diduga pelaku pencurian panel lampu lalu lintas milik Dinas Perhu
Hukum dan KriminalSEMARANG Banjir masih menggenangi Jalur Pantura SemarangSurabaya, tepatnya di Jalan Kaligawe Raya, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (23/10/2
PeristiwaJAKARTA Presiden Prabowo Subianto menyetujui pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pondok Pesantren di Kementerian Agama (Kemenag), s
PemerintahanJAKARTA Pengguna aplikasi penghasil uang kini memiliki kesempatan menarik untuk mendapatkan saldo DANA gratis hingga Rp101.000 hanya deng
EntertainmentPALEMBANG Polda Sumatera Selatan berhasil menangkap empat tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana perdagangan bayi yang beroperasi di
Hukum dan KriminalJAKARTA Badan Bank Tanah bersama Pemerintah Provinsi Maluku Utara menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) yang bertujuan mengoptimalkan pe
PemerintahanJAKARTA Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2025 yang akan
PolitikJAKARTA Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (
PemerintahanJAKARTA Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, hadir dalam Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia
Pemerintahan