Ratih menjelaskan bahwa tuntutan peran ganda sering menyebabkan stres yang berkepanjangan. Beban yang terlalu berat, baik secara fisik maupun emosional, bisa memicu kecemasan yang akan semakin parah jika tidak ditangani dengan baik. Moko dalam film ini menggambarkan kondisi ini, di mana kecemasan tentang masa depan dan keadaan keuangan keluarga terus menghantuinya.
Kondisi stres yang terus-menerus dapat berkembang menjadi depresi. Dalam kasus generasi sandwich, kurangnya waktu untuk diri sendiri dan tekanan untuk memenuhi ekspektasi keluarga dapat menyebabkan perasaan terbebani. Hal ini meningkatkan risiko seseorang jatuh ke dalam depresi, seperti yang terlihat pada karakter Moko yang merasa tidak ada waktu untuk merawat dirinya sendiri.
Burnout atau kelelahan emosional yang parah bisa menjadi dampak serius dari stres yang tak kunjung reda. Dalam film ini, Moko mengalami kondisi burnout setelah berbulan-bulan berjuang memenuhi ekspektasi keluarga dan merasa kelelahan secara fisik maupun emosional. Keadaan ini menggambarkan bagaimana peran sebagai generasi sandwich bisa merusak keseimbangan hidup seseorang.