bitvonline.com -Di era media sosial yang serba terhubung ini, setiap orang memiliki kesempatan untuk mengekspresikan diri dan mencari perhatian dari orang lain. Salah satu fenomena yang muncul terkait dengan hal ini adalah haus validasi, yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan atau apresiasi dari orang lain, khususnya di dunia maya. Fenomena ini semakin mengemuka karena adanya kaitan langsung dengan aktualisasi diri yang menjadi tujuan setiap individu dalam hidup.
Apa Itu Haus Validasi?
Istilah haus validasi merujuk pada kebutuhan untuk terus mendapatkan pengakuan atau apresiasi dari orang lain, yang dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang. Dalam konteks psikologi, validasi adalah pengakuan atas perasaan, pendapat, atau tindakan seseorang yang dianggap penting dan bernilai. Haus validasi muncul ketika seseorang terus-menerus mencari pengakuan dari luar dirinya untuk mendukung rasa percaya diri dan harga dirinya.
Menurut penjelasan dari laman Let's Talk about Mental Health, manusia memang memiliki kebutuhan alami untuk dilihat, didengar, dan dipahami. Ketika seseorang merasa validasi dari orang lain, baik berupa komentar positif maupun likes di media sosial, hal ini memberi rasa dihargai dan meningkatkan rasa percaya dirinya. Namun, apabila pencarian validasi ini menjadi berlebihan dan hanya berfokus pada respons orang lain, maka seseorang bisa terjebak dalam kondisi haus validasi.
Berdasarkan laman Psych Central, ada dua faktor utama yang memengaruhi munculnya kebutuhan berlebih akan validasi:
Rendah Diri Orang yang merasa rendah diri atau memiliki masalah dengan self-esteem cenderung lebih membutuhkan validasi dari orang lain. Menurut psikiater Timothy Jeider, pengakuan dari orang lain dapat memberikan rasa penegasan dan mendukung harga diri seseorang, terutama ketika self-esteem internal tidak terbentuk dengan baik.
Pengalaman Masa Kecil Pengalaman masa kecil yang penuh dengan perundungan, kurangnya perhatian atau validasi dari keluarga, atau bahkan pelecehan emosional dapat memengaruhi seseorang untuk terus mencari validasi hingga dewasa. Shana Feibel, psikiater di The Lindner Center of Hope, menambahkan bahwa kurangnya validasi di masa kecil dapat membuat seseorang tumbuh menjadi individu yang sangat bergantung pada pengakuan orang lain.
Mengelola Haus Validasi
Memahami akar penyebab haus validasi ini penting untuk memperbaiki keseimbangan antara kebutuhan untuk diterima dan menghargai diri sendiri. Sebagai upaya untuk mengelola haus validasi, seseorang disarankan untuk mengembangkan self-esteem yang sehat dengan cara lebih menghargai dan menerima diri sendiri, tanpa bergantung sepenuhnya pada pengakuan dari luar.
Dalam dunia yang semakin terhubung ini, penting untuk selalu menyadari bahwa kebahagiaan sejati tidak hanya datang dari validasi orang lain, tetapi juga dari rasa cinta dan penerimaan diri yang tulus.