BREAKING NEWS
Rabu, 18 Juni 2025

Haus Validasi: Kenapa Kita Suka Cari Pengakuan di Media Sosial?

Redaksi - Selasa, 11 Februari 2025 08:17 WIB
465 view
Haus Validasi: Kenapa Kita Suka Cari Pengakuan di Media Sosial?
ilustrasi
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

bitvonline.com -Di era media sosial yang serba terhubung ini, setiap orang memiliki kesempatan untuk mengekspresikan diri dan mencari perhatian dari orang lain. Salah satu fenomena yang muncul terkait dengan hal ini adalah haus validasi, yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan atau apresiasi dari orang lain, khususnya di dunia maya. Fenomena ini semakin mengemuka karena adanya kaitan langsung dengan aktualisasi diri yang menjadi tujuan setiap individu dalam hidup.

Apa Itu Haus Validasi?

Istilah haus validasi merujuk pada kebutuhan untuk terus mendapatkan pengakuan atau apresiasi dari orang lain, yang dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang. Dalam konteks psikologi, validasi adalah pengakuan atas perasaan, pendapat, atau tindakan seseorang yang dianggap penting dan bernilai. Haus validasi muncul ketika seseorang terus-menerus mencari pengakuan dari luar dirinya untuk mendukung rasa percaya diri dan harga dirinya.

Baca Juga:

Menurut penjelasan dari laman Let's Talk about Mental Health, manusia memang memiliki kebutuhan alami untuk dilihat, didengar, dan dipahami. Ketika seseorang merasa validasi dari orang lain, baik berupa komentar positif maupun likes di media sosial, hal ini memberi rasa dihargai dan meningkatkan rasa percaya dirinya. Namun, apabila pencarian validasi ini menjadi berlebihan dan hanya berfokus pada respons orang lain, maka seseorang bisa terjebak dalam kondisi haus validasi.

Mengapa Seseorang Haus Validasi?

Baca Juga:

Berdasarkan laman Psych Central, ada dua faktor utama yang memengaruhi munculnya kebutuhan berlebih akan validasi:

Rendah Diri Orang yang merasa rendah diri atau memiliki masalah dengan self-esteem cenderung lebih membutuhkan validasi dari orang lain. Menurut psikiater Timothy Jeider, pengakuan dari orang lain dapat memberikan rasa penegasan dan mendukung harga diri seseorang, terutama ketika self-esteem internal tidak terbentuk dengan baik.

Pengalaman Masa Kecil Pengalaman masa kecil yang penuh dengan perundungan, kurangnya perhatian atau validasi dari keluarga, atau bahkan pelecehan emosional dapat memengaruhi seseorang untuk terus mencari validasi hingga dewasa. Shana Feibel, psikiater di The Lindner Center of Hope, menambahkan bahwa kurangnya validasi di masa kecil dapat membuat seseorang tumbuh menjadi individu yang sangat bergantung pada pengakuan orang lain.

Mengelola Haus Validasi

Memahami akar penyebab haus validasi ini penting untuk memperbaiki keseimbangan antara kebutuhan untuk diterima dan menghargai diri sendiri. Sebagai upaya untuk mengelola haus validasi, seseorang disarankan untuk mengembangkan self-esteem yang sehat dengan cara lebih menghargai dan menerima diri sendiri, tanpa bergantung sepenuhnya pada pengakuan dari luar.

Dalam dunia yang semakin terhubung ini, penting untuk selalu menyadari bahwa kebahagiaan sejati tidak hanya datang dari validasi orang lain, tetapi juga dari rasa cinta dan penerimaan diri yang tulus.

(kp/n14)

Editor
: Redaksi
Tags
beritaTerkait
Polres Batubara Gelar Ujian Psikologi untuk Pemegang dan Calon Pemegang Senjata Api Organik Polri
Polres Bangli Gelar Konseling Psikologi dari Polda Bali untuk Tingkatkan Kesejahteraan Mental Anggota
Psikolog Sarankan Strategi T.R.A.N.S.I.S.I untuk Atasi Post Holiday Blues Pasca Libur Panjang
Ceplas-Ceplos pada Anak: Perilaku Positif atau Negatif? Ini Kata Psikolog
Dinas Kesehatan DKI Targetkan Semua Puskesmas Jakarta Punya Psikolog di 2025
Puasa: Momen Kebahagiaan Spiritual yang Melampaui Kenikmatan Materi
komentar
beritaTerbaru