
Polres Muaro Jambi Resmikan Bantuan Sumur Bor untuk Ponpes Al Muttaqin Sambut Hari Bhayangkara ke-79
JAMBI Dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke79 Tahun 2025, Polres Muaro Jambi menunjukkan kepedulian sosialnya dengan meresmikan bant
NasionalBITVONLINE.COM -Kemajuan teknologi yang pesat di era Revolusi Industri 4.0 telah meningkatkan durasi paparan layar (screen time) pada bayi hingga anak-anak secara global. Sejumlah penelitian terkini mengungkapkan bahwa paparan layar yang berlebihan, terutama pada anak-anak di bawah usia dua tahun, dapat berdampak negatif terhadap perkembangan bahasa dan keterampilan sosial mereka.
Toddler Lebih Efektif Belajar dari Interaksi Manusia
Salah satu ilmuwan otak terkemuka, Patricia Kuhl, menegaskan bahwa bayi di bawah satu tahun lebih banyak belajar dari interaksi langsung dengan manusia dibandingkan dengan mesin. Dalam penelitiannya yang melibatkan lebih dari 4.000 bayi setiap tahun, ia menemukan bahwa meskipun bayi diperlihatkan video yang menarik, hasil pembelajaran mereka sangat berbeda. "Bayi memperoleh pemahaman luar biasa dari interaksi dengan manusia secara langsung, sementara dari mesin hampir tidak ada pembelajaran sama sekali," ujarnya.
Baca Juga:
Gangguan Fokus dan Konsentrasi Akibat Screen Time
Bayi dan balita membutuhkan lingkungan yang merangsang untuk mengembangkan konsentrasi serta fokus mereka. Paparan layar yang berlebihan dapat menghambat kemampuan ini karena anak-anak memerlukan waktu untuk memproses rangsangan dari dunia nyata. Membacakan buku cerita, misalnya, memberi mereka kesempatan untuk mencerna kata-kata, gambar, dan suara secara alami, yang tidak bisa diperoleh dari tayangan digital.
Baca Juga:
Menghambat Pengendalian Impuls dan Kreativitas
Bayi dan anak kecil cenderung cepat bosan. Aktivitas yang melibatkan interaksi fisik dan kognitif membantu mereka belajar menghadapi rasa frustrasi serta mengendalikan dorongan hati. Jika anak-anak terus-menerus distimulasi oleh perangkat layar, mereka kehilangan kemampuan untuk menghibur diri sendiri secara mandiri. Hal ini dapat menghambat kreativitas, imajinasi, serta motivasi mereka.
Keterlambatan Berbicara akibat Screen Time
Salah satu dampak paling mengkhawatirkan dari screen time adalah keterlambatan berbicara (speech delay). Menurut penelitian Chonchaiya dan Pruksananonda, anak-anak yang mulai menonton televisi sebelum usia 12 bulan dan terpapar lebih dari dua jam per hari memiliki kemungkinan enam kali lebih besar mengalami keterlambatan bahasa. Studi lain oleh Alhosani et al. (2023) mengungkapkan bahwa 90,3% anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara ternyata memiliki riwayat paparan perangkat elektronik yang berlebihan.
Pengurangan Empati dan Kemampuan Sosial
Interaksi tatap muka merupakan faktor utama dalam pembelajaran sosial anak-anak. Ahli saraf dari Harvard, Charles Nelson, menyatakan bahwa komunikasi bayi sebelum mengembangkan bahasa sepenuhnya bersifat non-verbal, seperti ekspresi wajah dan gestur. Terlalu banyak screen time dapat mengurangi kemampuan bayi dalam membaca ekspresi manusia dan memahami emosi, sehingga menghambat perkembangan empati mereka.
Rekomendasi American Academy of Pediatrics dan WHO
American Academy of Pediatrics (AAP) menegaskan bahwa bayi di bawah usia 18 bulan tidak boleh terpapar layar kecuali untuk video call dengan anggota keluarga. Untuk anak berusia 18-24 bulan, AAP menyarankan agar orang tua menonton program berkualitas bersama anak mereka. Sedangkan untuk anak usia 2-5 tahun, durasi screen time yang diperbolehkan maksimal hanya satu jam per hari. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengeluarkan pedoman serupa pada tahun 2019, yang merekomendasikan nol waktu layar untuk bayi di bawah dua tahun dan maksimal satu jam untuk anak usia 2-4 tahun.
Solusi: Pendampingan dan Konten Berkualitas
Bagi orang tua yang sudah menghadapi anak yang kecanduan screen time, penting untuk memilih konten berkualitas dan menontonnya bersama anak dalam batas waktu yang direkomendasikan. Aktivitas ini bisa menjadi kegiatan keluarga yang menyenangkan dan tetap memberikan manfaat edukatif bagi anak.
(kp/a)
JAMBI Dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke79 Tahun 2025, Polres Muaro Jambi menunjukkan kepedulian sosialnya dengan meresmikan bant
NasionalJAKARTA Universitas Indonesia (UI) membantah tudingan telah melakukan blacklist terhadap sekolahsekolah tertentu karena siswanya menola
PendidikanLABUSEL Unit Intel Kodim 0209/LB berhasil menggagalkan peredaran narkoba jenis sabu di wilayah Dusun Pereng, Desa Suka Dame, Kecamatan S
Hukum dan KriminalJAKARTA Sembilan petinggi perusahaan swasta didakwa terlibat kasus korupsi impor gula yang merugikan keuangan negara hingga Rp 578,1 milia
Hukum dan KriminalPADANG PARIAMAN Tim gabungan dari Polres Padang Pariaman, BPBD, dan masyarakat menggali sebuah sumur tua di rumah tersangka Satria Johanda
Hukum dan KriminalMEDAN Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution mengajak seluruh pemerintah kabupaten/kota di wilayahnya untuk mempercep
PemerintahanRUSIA Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan resmi ke Piskarovskoye Memorial Cemetery, St. Petersburg, Rusia, Kamis (19/6), sebagai
InternasionalBLITAR Tiga mahasiswa diadang dan diamankan oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) setelah membentangkan poster kritik saat rombonga
NasionalTEHERAN Ketegangan antara Iran dan Israel semakin meningkat setelah akses internet di Iran dilaporkan offline selama 12 jam pada Kamis (19
InternasionalJAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menyelidiki dugaan tindak pidana korupsi dalam penyelenggaraan dan pengelolaan kuota haji
Pemerintahan