BREAKING NEWS
Jumat, 08 Agustus 2025

Generasi Sandwich: Beban Ganda di Tengah Tanggung Jawab Keluarga

Redaksi - Rabu, 26 Februari 2025 00:20 WIB
401 view
Generasi Sandwich: Beban Ganda di Tengah Tanggung Jawab Keluarga
Generasi Sandwich: Beban Ganda di Tengah Tanggung Jawab Keluarga
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Banyak orang Indonesia yang berada di usia produktif kini menghadapi beban ganda yang berat. Mereka tak hanya harus memenuhi kebutuhan orang tua yang semakin menua, tetapi juga membesarkan anak-anak mereka. Fenomena ini dikenal dengan istilah generasi sandwich dan bisa berisiko besar jika tidak dikelola dengan baik, baik dari segi keuangan maupun kesejahteraan pribadi.

Apa Itu Generasi Sandwich?

Istilah generasi sandwich pertama kali diperkenalkan oleh Dorothy Miller pada tahun 1981, menggambarkan individu yang terhimpit antara dua generasi: orang tua yang masih hidup dan anak-anak yang masih bergantung secara finansial. Seperti halnya isian dalam sandwich, mereka terhimpit oleh dua tanggung jawab besar yang sering kali menguras energi dan finansial: menopang ekonomi keluarga sekaligus merawat orang tua.

Baca Juga:

Tanda-Tanda Generasi Sandwich

Dilansir dari akun Instagram Sikapiuangmu OJK pada Selasa (25/2/2025), berikut adalah beberapa tanda bahwa seseorang termasuk dalam generasi sandwich:

Baca Juga:

Menanggung Biaya Hidup Orang Tua dan Anak Sekaligus

Sebagian besar penghasilan digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, membuat sulit untuk menyisihkan dana untuk diri sendiri, apalagi untuk tabungan masa depan.

Kesulitan Menabung dan Berinvestasi

Beban pengeluaran yang besar sering kali membuat generasi sandwich kesulitan menyisihkan dana untuk investasi atau dana darurat.

Minimnya Persiapan Keuangan Jangka Panjang

Banyak individu dalam generasi sandwich tidak memiliki perencanaan dana pensiun karena dana yang ada telah habis untuk kebutuhan sehari-hari.

Tekanan Finansial dan Emosional

Mengurus banyak tanggungan sekaligus dapat meningkatkan tingkat stres, yang berpotensi mempengaruhi kesehatan mental.

Dampak Jika Tidak Segera Diatasi

Jika masalah ini tidak segera diatasi, dampaknya bisa sangat serius. Kondisi finansial yang rentan, dengan penghasilan yang habis tanpa adanya tabungan atau investasi, dapat membuat stabilitas keuangan terganggu. Selain itu, tekanan emosional yang tinggi bisa berujung pada kelelahan mental dan stres berkepanjangan.

Siklus finansial yang berulang ini juga dapat menyebabkan anak-anak generasi sandwich menghadapi kondisi serupa di masa depan, jika tidak ada langkah perencanaan yang matang.

Strategi Mengatasi Tantangan Generasi Sandwich

Agar tidak terus-menerus terhimpit beban ganda, generasi sandwich perlu menerapkan strategi keuangan yang lebih bijak, di antaranya:

Membuat Prioritas Keuangan

Pisahkan antara kebutuhan utama dan keinginan. Buatlah daftar pengeluaran yang mendesak dan utamakan kebutuhan pokok.

Menyiapkan Dana Darurat dan Dana Pensiun Lebih Awal

Idealnya, dana darurat harus mencakup 6-12 bulan pengeluaran. Selain itu, mulailah menabung atau berinvestasi untuk masa pensiun agar tidak bergantung pada anak di masa tua.

Memanfaatkan Asuransi dan Proteksi Keuangan

Asuransi kesehatan dan jiwa dapat membantu meringankan beban finansial di masa depan, terutama dalam menghadapi risiko kesehatan yang tidak terduga.

Komunikasi Terbuka dengan Keluarga

Diskusikan kondisi finansial dengan orang tua dan pasangan. Tentukan prioritas bersama dan cari solusi untuk berbagi tanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan keluarga.

Generasi sandwich memang menghadapi tantangan besar dalam aspek finansial, fisik, dan emosional. Namun, dengan perencanaan yang matang dan strategi keuangan yang tepat, beban ini dapat dikelola dengan bijak agar tidak berlanjut ke generasi berikutnya.

(km/p)

Editor
: Redaksi
Tags
komentar
beritaTerbaru