BREAKING NEWS
Kamis, 19 Juni 2025

Sukolilo, “Kampung Maling” Yang Dikelilingi Stigma dan Aksi Kebenaran

BITVonline.com - Senin, 17 Juni 2024 09:23 WIB
27 view
Sukolilo, “Kampung Maling” Yang Dikelilingi Stigma dan Aksi Kebenaran
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

PATI -Di tengah gemuruh media sosial dan perbincangan publik yang semakin panas, Sukolilo, sebuah kecamatan terpencil di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mendapati dirinya terjerat dalam labirin stigma yang sulit dilepaskan. Disebut sebagai “kampung maling” dan “sarang pelaku kriminal,” Sukolilo menjadi sorotan setelah serangkaian kejadian kontroversial mencuat ke permukaan.

Pada Jumat, 14 Juni 2024, Google Maps menunjukkan titik-titik di Sukolilo dengan nama-nama yang mencurigakan, seperti “Kampung Maling” dan “Titik Kumpul Sindikat Maling.” Informasi ini menjadi pukulan telak bagi warga setempat yang merasa terperangkap dalam stereotip negatif yang mengintai di sekeliling mereka.

Apa yang membuat Sukolilo begitu terkenal dengan julukan yang memalukan? Beberapa bulan terakhir, beredar luas foto-foto warga Sukolilo yang mengendarai kendaraan tanpa pelat nomor di media sosial, memicu reaksi keras dari netizen yang mengaitkan hal ini dengan aktivitas kriminal. Kondisi semakin memanas ketika pada Rabu, 12 Juni 2024, polisi berhasil mengamankan 27 motor dan 6 mobil bodong dari beberapa lokasi di Sukolilo. Mayoritas kendaraan ini ditemukan di satu rumah, menambah citra negatif yang melekat kuat pada daerah ini.

Baca Juga:

Tindakan keras terhadap Sukolilo mencapai puncaknya saat Burhanis, seorang pengusaha rental mobil, tewas dalam kejadian tragis. Pada Kamis, 6 Juni 2024, Burhanis dan tiga rekannya dituduh sebagai pencuri saat hendak mengambil mobil sewaan di Desa Sumbersoko, Sukolilo. Massa yang marah menuduh mereka mencuri dan tanpa mengindahkan fakta, langsung melakukan kekerasan fisik yang berujung pada kematian Burhanis. Mobil yang menjadi sasaran kekerasan itu, Honda Mobilio, sebenarnya adalah milik Burhanis sendiri yang sudah lama tidak dikembalikan oleh penyewa.

Kisah ini menjadi cerminan betapa sebuah stigma dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari warga Sukolilo. Muhadjir Effendy, Menko PMK, menegaskan pentingnya untuk tidak mudah memberikan stigma negatif kepada satu wilayah atau kelompok tertentu. Namun, tantangan yang dihadapi Sukolilo tidak semudah itu untuk diselesaikan.

Baca Juga:

Pada Minggu, 16 Juni 2024, sejumlah warga Pati menunjukkan solidaritas mereka dengan menggelar aksi Pati Cinta Damai. Spanduk bertuliskan “Masyarakat Pati cinta damai mendukung penegakan supremasi hukum” berkibar di udara, mencoba mengimbangi narasi negatif yang melingkupi Sukolilo.

Ganjar Pranowo, mantan Gubernur Jawa Tengah, mengomentari rencana PDIP untuk mengusung Anies Baswedan di Pilgub DKJ, menyatakan bahwa keputusan ini harus melalui proses negosiasi yang cermat. Begitu pula dengan penanganan Sukolilo, proses untuk merestorasi nama baiknya tidak boleh hanya berdasarkan stigma semata.

Tantangan berat menanti Sukolilo untuk membuktikan bahwa mereka lebih dari sekadar julukan yang diberikan oleh publik. Diperlukan upaya kolektif dari pemerintah, lembaga hukum, masyarakat, dan media untuk membantu Sukolilo bangkit dari bayang-bayang masa lalunya yang kelam. Kesempatan untuk melakukan perubahan ada di tangan mereka sendiri, dengan dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap keadilan dan kebenaran.

Terkait dengan penanganan kasus-kasus kriminal, polisi berjanji akan terus melakukan operasi dan penegakan hukum yang tegas. Sahlan, Kapolsek Sukolilo, menegaskan komitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya. Namun, upaya ini juga harus diiringi dengan upaya yang serius untuk memberikan rehabilitasi sosial bagi Sukolilo, bukan hanya penindakan hukum semata.

Sukolilo bukan hanya sekadar nama di peta, melainkan komunitas dengan cerita dan harapan yang pantas didengar. Keberhasilan mereka dalam mengatasi tantangan ini akan menjadi cerminan bagi banyak daerah lain yang mungkin menghadapi masalah serupa di masa depan. Dengan menggali lebih dalam dan memberikan ruang untuk suara mereka terdengar, kita bisa memastikan bahwa setiap langkah ke depan adalah langkah menuju perubahan yang lebih baik.

Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa keadilan, kebenaran, dan empati tetap menjadi landasan dalam menghadapi setiap permasalahan sosial yang kompleks. Mari bersama-sama membangun Sukolilo sebagai tempat di mana perdamaian dan keadilan tidak hanya menjadi mimpi, tetapi kenyataan yang dapat dirasakan oleh setiap warganya.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Pemprov Sumut Dukung Kerja Sama Strategis RI-Belanda di Bidang Pertanian dan Pengembangan Danau Toba
Geger! Oknum Kades di Toba Ditangkap Polisi, Diduga Jadi Bandar Sabu
Jenderal Agus: TNI Tak Boleh Berpolitik, tapi Harus Melek Politik Negara
Inovasi Anak Bangsa! MWX Hadirkan Teknologi AI Revolusioner untuk Dorong Pertumbuhan UMKM Indonesia
Kebakaran Rumah di Tebet Saat Mati Lampu, Lilin Diduga Jadi Penyebab, 1 T3was
Harga Emas Antam Turun Dua Hari Beruntun, Kini Dibanderol Rp1.937.000 per Gram
komentar
beritaTerbaru