BREAKING NEWS
Minggu, 03 Agustus 2025

Program 3 Juta Rumah Berpotensi Dongkrak Industri Semen, Namun Tantangan Pasokan Masih Ada

BITVonline.com - Kamis, 23 Januari 2025 13:07 WIB
48 view
Program 3 Juta Rumah Berpotensi Dongkrak Industri Semen, Namun Tantangan Pasokan Masih Ada
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Program pembangunan 3 juta rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) diharapkan dapat mendongkrak kinerja industri semen Indonesia. Namun, data dari Kementerian Perindustrian menunjukkan bahwa program ini hanya akan menyerap kebutuhan semen sekitar 10 juta ton per tahun. Saat ini, produksi semen nasional telah mencapai 120 juta ton per tahun, sehingga Indonesia sedang mengalami kelebihan pasokan semen.

Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam Kementerian Perindustrian, Putu Nadi Astuti, menyatakan, “Kebutuhan semen yang ditingkatkan dari program 3 juta rumah ini masih kurang dari 10 juta ton.” Untuk mengatasi masalah kelebihan pasokan tersebut, industri semen dianjurkan untuk meningkatkan ekspor dan fokus pada pengembangan produk semen.

“Semen memiliki nilai ekspor yang cukup tinggi, dan kami akan melakukan identifikasi terkait produk semen impor,” ungkap Putu dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Jakarta. Lebih lanjut, Kementerian Perindustrian akan mengidentifikasi produk barang dari semen yang diimpor, guna meningkatkan penggunaan semen dalam negeri serta mendukung kinerja industri.

Baca Juga:

Di tengah tantangan ini, Kemenperin juga sedang membatasi investasi di sektor industri semen, baik melalui Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). “Kebijakan pembatasan investasi ini sudah diterapkan, dan kami akan mengusulkan agar hal ini dituangkan dalam regulasi untuk revisi Perpres 49/2021,” jelas Putu.

Menurutnya, investasi baru hanya akan diperbolehkan di wilayah-wilayah yang belum memiliki industri semen, seperti Maluku Utara dan provinsi di Papua, sementara pembatasan terdapat di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi yang sudah memiliki fasilitas produksi semen. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan industri semen dapat beradaptasi dengan kondisi pasar dan meningkatkan kinerja meski dalam menghadapi kelebihan pasokan.

Baca Juga:

(christie)

Tags
komentar
beritaTerbaru