BREAKING NEWS
Rabu, 08 Oktober 2025

PSMS Medan Surati PT Liga Indonesia Baru Soal Insiden di Laga Kontra FC Bekasi City

BITVonline.com - Jumat, 04 Oktober 2024 08:33 WIB
PSMS Medan Surati PT Liga Indonesia Baru Soal Insiden di Laga Kontra FC Bekasi City
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

DELI SERDANG -PSMS Medan melayangkan surat resmi kepada operator kompetisi Liga 2, PT Liga Indonesia Baru (LIB), terkait insiden yang terjadi pada penghujung laga kontra FC Bekasi City di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, 2 Oktober 2024 lalu. Laga yang berakhir tanpa gol itu diwarnai ketegangan antara pemain kedua tim, yang berbuntut pada reaksi keras dari suporter PSMS.

Ketua Panitia Pertandingan PSMS, Irsan Lubis, mengonfirmasi bahwa pihak manajemen telah melaporkan kronologi kejadian tersebut kepada PT LIB dengan surat resmi bernomor 040/PP/KOM-LIGA2/X/2024. Dalam surat tersebut, PSMS menyampaikan rasa kekecewaannya atas insiden yang terjadi selama waktu tambahan (injury time).

“Kami sangat menyayangkan insiden yang terjadi saat injury time. Pertandingan berlangsung sengit, namun insiden antara kiper dan pemain belakang FC Bekasi City membuat situasi semakin memanas, terutama dengan penanganan medis yang terkesan lamban,” ujar Irsan Lubis dalam konferensi pers, Kamis (4/10/2024).

Berawal dari Penanganan Cedera Cahya Supriadi

Insiden yang memanaskan suasana stadion berawal dari cedera yang dialami kiper Bekasi City, Cahya Supriadi. Saat itu, Cahya tergeletak di lapangan setelah berhasil mengamankan bola pada menit-menit akhir pertandingan. Wasit yang memimpin laga, Bangga Surbakti, memberikan tambahan waktu selama 5 menit.

Namun, situasi semakin memanas ketika Cahya harus diberikan bantuan oksigen di lapangan. Bahkan, wasit memanggil ambulans untuk masuk ke dalam lapangan. Akan tetapi, Cahya tidak diangkut ke ambulans dan kemudian melanjutkan pertandingan setelah berdiri kembali. Keputusan tersebut memicu pertanyaan dari suporter yang hadir di stadion, apalagi waktu tambahan yang diberikan tidak diperpanjang meskipun proses penanganan cedera memakan waktu hingga 13 menit.

Wasit Bangga Surbakti tetap pada keputusannya untuk tidak menambah durasi waktu tambahan, yang akhirnya membuat kubu PSMS dan para pendukungnya melontarkan protes keras. “Penonton jelas merasa tidak puas dengan keputusan tersebut, apalagi waktu tambahan yang diberikan hanya 5 menit. Situasi ini akhirnya memancing emosi di tribun,” tambah Irsan Lubis.

Provokasi dari Pemain FC Bekasi City

Dalam surat tersebut, PSMS juga melaporkan adanya dugaan provokasi dari pihak pemain dan ofisial FC Bekasi City yang tidak langsung meninggalkan lapangan setelah peluit panjang dibunyikan. Situasi semakin memanas ketika Cahya Supriadi kembali terjatuh setelah pertandingan usai dan harus diberikan oksigen sekali lagi.

“Kami berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran, baik dalam hal penanganan medis maupun etika pemain di lapangan. Manajemen PSMS akan terus memantau perkembangan kasus ini dan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menjaga sportivitas,” tegas Irsan Lubis.

Wasit Dikejar hingga Pemain FC Bekasi City Dipukul

Tidak hanya provokasi dari pihak FC Bekasi City, insiden juga terjadi setelah pertandingan berakhir. Ofisial tim PSMS sempat masuk ke lapangan dan mengejar wasit Bangga Surbakti yang dianggap tidak adil dalam memimpin pertandingan. Sementara itu, suporter PSMS yang kecewa turut melampiaskan emosinya dengan melemparkan botol air mineral ke arah lapangan. Beruntung, wasit berhasil diamankan ke ruang ganti oleh petugas keamanan stadion.

Situasi semakin tidak terkendali ketika salah satu pemain FC Bekasi City, Ghozali Muharram Siregar, diduga dipukul oleh seorang suporter PSMS. Ghozali yang tidak terima dengan kejadian tersebut sempat berusaha mengejar pelaku, namun ia berhasil dicegah oleh rekan setimnya dan beberapa pemain PSMS yang mencoba menenangkan situasi.

Pelatih FC Bekasi City, Widiantoro, menyayangkan tindakan kekerasan yang terjadi di akhir laga. “Sangat kita sayangkan, pemain kami dipukul suporter. Walau begitu, kami bersyukur bisa berbagi poin. Pemain sudah bekerja keras, dan materi PSMS memang kuat. Kami sebenarnya ingin menang di sini, tapi harus puas berbagi poin,” kata Widiantoro.

Evaluasi dan Tindakan Lanjutan

Manajemen PSMS berharap agar PT LIB dapat segera mengevaluasi kejadian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan agar insiden serupa tidak terulang di masa mendatang. Menurut Irsan Lubis, penanganan medis yang lambat serta keputusan wasit yang tidak memberikan tambahan waktu yang cukup telah memicu ketidakpuasan di kalangan pemain dan suporter.

“Kami juga meminta agar pihak LIB melakukan evaluasi terhadap perangkat pertandingan, terutama wasit, agar keputusan-keputusan yang diambil dapat lebih bijak dan adil. Kami mendukung penuh upaya menjaga sportivitas dan keamanan di setiap pertandingan, karena sepak bola seharusnya menjadi hiburan yang menyatukan, bukan memecah belah,” ujar Irsan.

Suasana Memanas, Perlu Pembenahan Sistem Keamanan

Insiden ini juga menjadi sorotan terkait sistem keamanan di stadion. Pihak keamanan dinilai gagal mengantisipasi potensi kericuhan ketika keputusan wasit memicu ketidakpuasan di antara suporter. PSMS berjanji untuk berkoordinasi lebih baik dengan pihak kepolisian agar kejadian serupa tidak terulang, terutama pada laga-laga krusial yang melibatkan tim dengan basis suporter besar.

“Kami akan meningkatkan kerja sama dengan pihak keamanan untuk memastikan seluruh pihak, baik pemain, ofisial, maupun suporter, merasa aman selama berada di stadion. Kami juga mengimbau suporter untuk tetap tenang dan mendukung tim kesayangan mereka dengan cara yang positif,” pungkas Irsan Lubis.

Harapan untuk Pertandingan Mendatang

Manajemen PSMS dan FC Bekasi City sepakat bahwa pertandingan yang sengit seperti ini seharusnya menjadi tontonan yang menarik bagi pecinta sepak bola Indonesia. Kedua belah pihak berharap kejadian ini tidak mempengaruhi hubungan baik antar klub dan bahwa evaluasi menyeluruh bisa dilakukan untuk memperbaiki kualitas penyelenggaraan pertandingan di Liga 2.

Dengan melayangkan surat resmi ini, PSMS Medan menegaskan komitmennya untuk menjaga sportivitas dan fair play dalam setiap laga yang mereka jalani. Insiden ini juga menjadi catatan penting bagi PT LIB dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan kompetisi, baik dari segi wasit, penanganan medis, hingga keamanan di stadion.

(N/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru