BREAKING NEWS
Senin, 20 Oktober 2025

Presiden Kolombia Gustavo Petro Kecam Serangan Israel di Jalur Gaza dalam Pidato di PBB, Sebut Netanyahu ‘Penjahat’!

BITVonline.com - Rabu, 25 September 2024 09:14 WIB
Presiden Kolombia Gustavo Petro Kecam Serangan Israel di Jalur Gaza dalam Pidato di PBB, Sebut Netanyahu ‘Penjahat’!
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

New York, AS – Dalam pidatonya yang penuh emosi di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa (24/9/2024), Presiden Kolombia, Gustavo Petro, tidak segan-segan mengkritik Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, atas serangan militer yang terus berlanjut di Jalur Gaza. Kritik Petro semakin tajam saat ia menggambarkan situasi di Gaza sebagai gambaran dari “logika kehancuran massal” yang diakibatkan oleh konflik dan krisis iklim.

“Dalam ketimpangan ini, kita menemukan logika kehancuran massal yang dipicu oleh krisis iklim dan logika bom yang dijatuhkan oleh penjahat seperti Netanyahu di Gaza,” ungkap Petro. Ia menambahkan, “Jika Gaza mati, seluruh umat manusia akan mati,” dan menyerukan perhatian dunia terhadap tragedi kemanusiaan yang sedang berlangsung.

Dalam pidatonya, Petro merujuk pada laporan tragis yang menyebutkan sekitar 20.000 anak telah meninggal akibat konflik tersebut. Ia mengungkapkan rasa prihatin mendalam bahwa situasi ini tampaknya ditanggapi dengan enteng oleh pemimpin dunia. “Presiden menertawakan situasi ini di Majelis Umum PBB,” sindirnya.

Petro menyoroti bahwa suara kekuatan dunia seringkali menjadi satu-satunya yang terdengar di panggung internasional. “Kekuasaan suatu negara di dunia tidak lagi dijalankan dengan kekuatan politik dan ekonomi, tetapi dengan menghancurkan kemanusiaan. Kami yang memiliki kekuatan untuk mempertahankan hidup berbicara tanpa diperhatikan,” tambahnya. Ia menyerukan kepada komunitas internasional untuk lebih peka terhadap penderitaan rakyat Palestina dan menuntut agar suara-suara yang memperjuangkan perdamaian dan keadilan didengar.

Selain kritik terhadap Israel, Petro juga membahas masalah perubahan iklim yang semakin mendesak. Ia menegaskan pentingnya transisi energi untuk menghentikan krisis iklim. “Ilmuwan mengatakan bahwa, jika hutan hujan Amazon terbakar, kita akan mencapai titik kritis yang tidak bisa kembali. Nah, hutan hujan Amazon sudah terbakar,” ujar Petro. Ia menegaskan bahwa tindakan nyata harus segera diambil untuk mengurangi emisi karbon dan menghentikan ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Dalam pidatonya, Petro juga mengutuk blokade yang dijatuhkan terhadap Kuba dan Venezuela. Ia menilai bahwa oligarki global yang kuat memungkinkan tindakan brutal di Gaza, Lebanon, dan Sudan, sementara negara-negara yang dianggap pemberontak seperti Kuba dan Venezuela dijatuhi sanksi ekonomi yang merugikan.

Petro mengakhiri pidatonya dengan seruan untuk solidaritas global dan perlunya tindakan kolektif untuk mengatasi isu-isu kemanusiaan dan lingkungan yang mendesak. Dengan penuh semangat, ia mengajak semua negara untuk bersatu dalam usaha menjaga kehidupan dan kelestarian planet ini, menyampaikan harapan bahwa dunia tidak akan abai terhadap penderitaan yang terjadi di Gaza dan tempat-tempat lain yang terabaikan.

Pidato Presiden Petro mencerminkan sikap tegas Kolombia dalam memperjuangkan hak asasi manusia dan keadilan sosial di pentas global, serta menegaskan peran penting negara-negara kecil dalam menyuarakan isu-isu kemanusiaan yang seringkali terpinggirkan.

(N/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru