BEKASI -Anggota Komisi III DPR RI, Habib Aboe Bakar Al Habsyi, mengunjungi lokasi penemuan tujuh jasad di Kali Bekasi, Jatiasih, Jawa Barat, untuk meminta kejelasan terkait peristiwa tragis tersebut. Dalam kunjungan yang dihadiri anggota komisi lainnya, Habib mengajukan sejumlah pertanyaan penting kepada Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Dani Hamdani, mengenai kemungkinan penyebab kematian para korban.
Habib Aboe menyampaikan kekhawatirannya terhadap informasi yang beredar. Ia mempertanyakan apakah para korban menceburkan diri ke dalam sungai karena takut akan patroli atau justru diceburkan oleh oknum yang sedang berjaga. “Kalau melihat dari pemberitaan yang ada, korban ini menceburkan diri ke sungai karena melihat adanya patroli. Yang jadi pertanyaan adalah apakah benar mereka menceburkan diri? Atau mereka sebenarnya diceburkan oleh oknum yang berpatroli?” tanyanya.
Lebih lanjut, Habib menegaskan pentingnya penyelidikan mendalam mengenai kasus ini agar institusi kepolisian tidak dijadikan target untuk disalahkan tanpa dasar. “Apakah sudah ada penyelidikan soal ini? Ini penting, ya, jangan sampai kita menyalahkan institusi aja seenaknya,” ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, Habib juga menanyakan penyebab kematian ketujuh korban. Ia mencatat bahwa tidak ditemukan luka-luka di tubuh para korban dan mempertanyakan kemungkinan penyebab lain seperti keracunan atau tenggelam. “Ini penting nih, bagaimana hasil autopsi dari mayat yang ada. Atensi nasional, loh, ya, karena tujuh bukan sedikit mayat ini. Saya minta penjelasannya,” tegas Habib.
Kapolres Dani Hamdani menjelaskan bahwa pihaknya baru saja menerima laporan mengenai penemuan jasad pada Minggu pagi, setelah sebelumnya terdapat informasi tentang saksi yang terlibat. Dani merujuk pada keterangan saksi bernama Aditya yang sempat tenggelam sehari sebelumnya dan dibantu oleh petugas keamanan perumahan. “Jadi, kalau tadi pertanyaannya terkait dengan menceburkan diri atau diceburkan, berdasarkan keterangan saksi tersebut seperti itu,” ungkapnya.
Sementara itu, mengenai hasil autopsi, Dani menambahkan bahwa pihaknya masih menunggu informasi dari RS Polri Kramat Jati. “Kami masih menunggu RS Polri Kramat Jati untuk yang nanti akan menyampaikan, Bapak, penyebab kematian,” ujar Dani, menambahkan bahwa penemuan jenazah terjadi satu hari setelah insiden tenggelam yang dilaporkan.
Kejadian penemuan tujuh jasad ini telah menarik perhatian publik, tidak hanya karena jumlahnya yang mencolok, tetapi juga karena melibatkan potensi kelalaian dan tindak kriminal. Proses penyelidikan yang transparan dan akurat menjadi harapan masyarakat agar kasus ini dapat terpecahkan dan memberikan kejelasan bagi semua pihak yang terlibat.
Dengan segala pertanyaan yang belum terjawab, masyarakat menantikan hasil autopsi dan perkembangan lebih lanjut dari pihak kepolisian untuk memastikan keadilan bagi korban dan keluarganya.
(N/014)
DPR RI Tanyakan Kejelasan Penemuan Tujuh Jasad di Kali Bekasi ke Polisi